Tujuan Prestasi Kerja

8:22:00 AM


Tujuan Prestasi Kerja
Di dalam perusahaan untuk dapat ditingkatkannya efisiensi kerja maka perusahaan tersebut harus secara kontinue mempertahankan prestasi kerja karyawannya. Adapun tujuan dari prestasi kerja menurut  Supriyanto  (1998:8) yaitu:
1.      Mengetahui keadaan keterampilan dan kemampuan setiap karyawan secara rutin.
2.      Untuk digunakan sebagai dasar perencanaan bidang personalia, khususnya penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja.
3.      Dapat digunakan sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan karyawan secara optimal sehingga dapat diarahkan jenjang karirnya/perencanaan karir, kenaikan pangkat atau kenaikan jabatan.


            Berdasarkan uraian diatas bahwa prestasi kerja dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan para karyawan, sehingga dapat memberikan pelatihan bagi karyawan-karyawan yang memiliki kelemahan agar menjadi lebih berpotensi.
            Dengan adanya prestasi kerja dapat mengetahui karyawan yang berpotensi agar diberi tanggung jawab yang lebih besar yang akan menaikan jabatan karyawan untuk masa yang akan datang sehingga tujuan dari pada karyawan pun dapat tercapai. Apabila telah menjadi karyawan yang berpotensi maka akan menaikan kompensasi yang seimbang antara pekerjaan  yang telah ditugaskan kepadanya.
            Adapun peninjauan prestasi menuju kepada peninjauan potensi, yang harus menjawab dua (2) pertanyaan menurut Supriyanto  (1998:8) yaitu:
1.      Apakah potensi yang dipunyai oleh seorang individu yang dapat dikembangkan dari atas tingkat tanggung jawab yang sekarang?
2.      Apa yang perlu dilakukan untuk memastikan bahwa dia telah memanfaatkan potensinya oleh perusahaan, manejernya dan dirinya sendiri?

            Akhirnya peninjau prestasi dan potensi ini memberikan petunjuk dalam menaikan gaji. Beberapa karyawan keberatan dengan adanya hubungan yang langsung antara peninjauan prestasi kerja dengan upah, sebab menurut mereka faktor mengalahkan uang pertimbangan perbaikan prestasi yang sebenarnya lebih penting.

Kriteria Prestasi Kerja

5:03:00 AM


Kriteria Prestasi Kerja
            Seorang karyawan memiliki karakteristik prestasi kerja yang tinggi, menurut pendapat A. A Anwar Prabu Mangkunegara (2001:68) yaitu :
1.      Memiliki tanggung jawab prestasi yang tinggi.
2.      Berani mengambil resiko.
3.      Memiliki tujuan yang realities.
4.      Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasikan tujuannya.
5.      Memanfaatkan umpan balik (feedback) yang kongkrit dalam kegiatan kerja yang dilakukannya.
6.      Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.

            Berdasarkan uraian diatas bahwa pegawai akan mampu mencapai prestasi kerja yang maksimal jika ia memilki motif berprestasi tinggi. Motif berprestasi yang dimiliki karyawan harus ditumbuhkan dari dalam diri sendiri selain dari lingkungan kerja.
            Dalam menyelesaikan pekerjaannya seorang karyawan harus bertanggung jawab menyelesaikannya sesuai target pekerjaan yang telah diberikan perusahaan kepada karyawan. Selain itu karyawan harus berani mengambil resiko, agar karyawan tidak selalu tergantung pada perusahaan dalam hal menyelesaikan pekerjaannya. Karyawan harus memiliki tujuan yang jelas dalam melakukan pekerjaannya agar pekerjaan yang dihasilkan dapat memuaskan perusahaan. Karyawan memiliki rencana yang menyeluruh dan berusaha untuk merealisasikan tujuannya sehingga dari perusahaan dapat tercapai dan perusahaan akan memperoleh keuntungan.
            Apabila telah melakukan pekerjaan dengan baik maka akan adanya umpan balik dari pekerjaan tersebut sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh karyawan. Selain itu juga agar  mendapatkan prestasi yang baik maka mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan oleh perusahaan, rencana yang telah diprogramkan perusahaan dilakukan dengan baik oleh karyawan agar tujuan dari karyawan dan perusahaan dapat tercapai. Hal ini karena motif berprestasi yang ditumbuhkan dari diri sendiri akan membentuk suatu kekuatan diri dan jika situasi lingkungan kerja turut menunjang maka pencapaian prestasi kerja akan lebih mudah.

Penilaian Prestasi Kerja

4:45:00 AM


Penilaian Prestasi Kerja
            Pada umumnya yang berkecimpung dalam manajemen sumber daya manusia sependapat bahwa prestasi kerja para karyawan merupakan bagian penting dari seluruh proses kerja karyawan yang bersangkutan. Dengan penilaian prestasi kerja berarti kita melakukan pengukuran prestasi yang mampu dicapai karyawan pada suatu saat tertentu guna mengetahui kelebihan maupun kekurangan. Dengan demikian kita dapat menyusun langkah pengembangan yang perlu dilakukan guna meningkatkan prestasi kerja dimasa yang akan datang.
Menurut T. Hani Handoko (1998:135) mengemukakan tentang Penilaian Prestasi Kerja sebagai berikut: “Proses melalui mana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.”
Dan menurut Drs. Bambang Wahyudi (1999:102) menyatakan bahwa: “Penilaian Prestasi Kerja adalah usaha membandingkan pekerjaan yang dikehendaki dalam suatu jabatan tertentu (Job Standar atau Job Required Performance) dengan prestasi kerja yang sesungguhnya dicapai oleh seorang tenaga kerja (Job Performance atau Actual Performance).”
Hasil  perbandingan  di atas  akan  menunjukan   adanya  3 (tiga)   alternative yaitu:
1.      Job Standar >Job Performance
      Kondisi ini berarti bahwa tenaga kerja yang bersangkutan prestasinya berada dibawah standar, yang dapat terjadi karena kemampuaan tenaga kerja bersangkutan dibawah kemampuan yang seharusnya dimiliki agar mampu menyelesaikan tugas jabatannya.
2.      Job Standar = Job Perfomance
      Kondisi ini menunjukan bahwa kemampuan tenaga kerja yang bersangkutan sesuai dengan kemampuan yang di syaratkan sehingga untuk jabatan itu telah terjadi penempatan tenaga kerja yang benar dan sesuai.

3.      Job Standar < Job Performance
      Kondisi ini menunjukan prestasi kerja yang bersangkutan berada di atas standar prestasi yang diharapkan oleh jabatan yang didudukinya. Hal ini menunjukan adanya kelebihan potensi atau kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja, sehingga perlu dioptimalkan pengunaannya di dalam organisasi yang bersangkutan. Cara yang dapat ditempuh dalam hal ini adalah dengan memindahkan tenaga kerja tersebut pada jabatan yang memerlukan kemampuan kerja yang lebih tinggi.

Pengaruh Pengembangan Karier Dengan Prestasi Kerja

4:42:00 AM


Pengaruh Pengembangan Karier Dengan Prestasi Kerja
            Salah satu tujuan dari organisasi adalah memastikan bahwa orang-orangnya mampu untuk melaksanakan bermacam-macam tugas yang berkaitan dengan kedudukan dan peran mereka. Untuk mencapai tujuan tersebut organisasi harus peka terhadap kemampuan dan keahlian karyawan.
            Oleh karena itu perlu diadakan pengembangan karier yang akan mendorong karyawan untuk mengembangkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki sehingga akan mengakibatkan meningkatnya prestasi kerja. Hal ini sesuai dengan pendapat John Soeprihanto (2002:25) bahwa:
“Suatu perencanaan dan pengembangan tentang kemungkinan-kemungkinan seorang karyawan sebagai individu dapat naik pengkat atau jabatan yang dihubungkan dengan kemampuan dan persyaratan karyawan tersebut sehingga dapat tercapai kepuasan kerja yang mendorong peningkatan prestasi dan pengembangan pribadinya.”                    
           
            Melalui pengembangan karier akan membantu karyawan dalam menilai kebutuhan karier internal mereka. Dengan prestasi kerja ini dapat diketahui cir-ciri positif dan negatif pada diri seseorang, yang akan menjadi pendorong yang kuat untuk meningkatkan kemampuan kerja.
            Penyesuaian kebutuhan internal karyawan dengan kesempatan-kesempatan karier yang ada, dalam pelaksanaannya dapat dilakukan dengan bantuan program pendidikan dan pelatihan, promosi dan mutasi. Dengan program ini diharapkan karyawan dapat menambah wawasan, pengalaman, kemampuan dan keahlian sehingga akan meningkatkan prestasi kerja.
            Baik tidaknya pengembangan karier akan berdampak pada prestasi kerja tinggi rendahnya prestasi kerja ini ditentukan dari seberapa jauh perusahaan dapat memenuhi kebutuhan akan jenjang karier yang diinginkan karyawan. Bila kondisi tersebut terpenuhi maka akan terasa puas dan juga bila kebutuhannya tidak terpenuhi maka akan muncul rasa tidak puas.
            Kondisi perusahaan yang mampu menimbulkan suatu kepuasan dapat memungkinkan karyawan bekerja semakin baik sehingga terjadi peningkatan prestasi kerja. Tanpa prestasi kerja yang memuaskan  sulit bagi seorang karyawan untuk diusulkan oleh atasannya agar dipertimbangkan untuk dipromosikan ke-pekerjaan atau jabatan yang lebih tinggi di masa depan.
            Oleh karena itu terbuka kemungkinan bagi seseorang untuk mewujudkan rencana tujuan kariernya prestasi kerja haruslah memenuhi berbagai standar yang telah ditentukan, sehingga dapat digunakan sebagai bukti bahwa seseorang sudah berusaha semaksimal mungkin.
            Prestasi kerja haruslah memenuhi standar yang telah ditentukan agar seorang karyawan dapat dipromosikan oleh atasannya untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi, merupakan bukti bahwa karyawan telah dapat melaksanakan tugasnya secara maksimal. Hal tersebut menjadi pangkal tolak ukur dalam pengembangan karier seseorang.
            Disisi lain dapat dikemukakan bahwa tujuan dari pengembangan karier adalah menjamin terciptanya kondisi yang objektif, dalam hal ini memberikan kepuasan yang lebih riil kepada karyawan yang layak dengan prestasi kerjanya.
            Sejak awal karyawan harus dapat mempersiapkan diri untuk mencapai cita-cita yang diinginkannya dalam berkarier, semuanya itu akan berakibat pada peningkatan prestasi kerja bagi kepentingan organisasi
            Menurut pendapat John Soeprihanto (2000:25) yaitu:
“Suatu perencanaan dan pengembangan tentang kemungkinan-kemungkinan seorang karyawan sebagai individu dapat naik pangkat atau jabatan yang dihubungkan dengan kemampuan dan persyaratan karyawan tersebut sehingga dapat tercapai kepuasan kerja yang mendorong peningkatan prestasi dan pengembangan pribadinya.“

            Berdasarkan seluruh uraian yang telah dikemukakan, terlihat jelas bahwa prestasi kerja memiliki pengaruh yang sangat kuat dengan pengembangan karier yang dilaksanakan perusahaan, sehingga penulis berpendapat:
1.      Pengembangan karier untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan dapat terlaksana sesuai yang diharapkan, apabila pimpinan organisasi melaksanakan pendidikan dan pelatihan, promosi dan mutasi.
2.      Prestasi kerja akan meningkat karena pelaksana pengembangan karier dilakukan secara tepat, sehingga akan mendorong tercapainya harapan dan kebutuhan para pegawai yang mengakibatkan meningkatnya aktivitas kerja.
3.      Hubungan pengembangan karier terhadap prestasi kerja yaitu pengembangan karier akan mendorong karyawan untuk mengembangkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki sehingga akan meningkatkan prestasi kerja karyawan.


Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja

6:56:00 AM


  Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja
Menurut A. A  Anwar Prabu Mangkunegara (2001:67) faktor yang mempengaruhi
prestasi kerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation).
1.      Faktor Kemampuan
Secara psikologi, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge  + skill), artinya pegawai yang memilki IQ di atas rata-rata (IQ  110-120) dengan pendidikan yang memadai dengan jabatan dan terampil dalam mengerjakan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapaikinerja yang diharapkan..
2.      Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja).

            Dari uraian diatas maka terlihat bahwa seseorang bekerja karena dirinya terdapat suatu kemampuan untuk bekerja dan adanya dorongan bekerja. Masalah kemampuan bersumber dari diri, sedangkan masalah dorongan untuk bekerja dapat timbul dari hasil interaksi antara seseorang dengan lingkungannya terutama lingkungan kerja.
            Ditinjau dari faktor-faktor yang berperan terhadap prestasi kerja menurut Edwin B. Flippo (2000:250) sebagai berikut:
1.      Mutu kerja, meliputi ketetapan, keterampilan dan ketelitian
2.      Kuantitas dari pekerjaan (Qualitity of work), meliputi keluaran tugas-tugas reguler.
3.      Ketangguhan (Dependability), meliputi inisiatif, kehadiran dan tanggung jawab.
4.      Sikap (Attitude), meliputi kerja sama.

            Mutu kerja dapat diukur berdasarkan ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan, tingkat keterampilan seseorang dalam menghasilkan pekerjaan dan tingkat keterampilan seseorang dalam menghasilkan pekerjaan dan tingkat ketelitian seseorang dalam menghasilkan pekerjaan yang baik. Kuantitas kerja dapat diukur melalui tingkat kualitas pekerjaan yang dapat diselesaikan seorang pegawai atau kecepatan seorang pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan.
            Ketangguhan dapat diukur melalui tingkat tanggung jawab pegawai dalam melaksanakan pekerjaan yang diperintahkan oleh atasan, tingkat inisiatif pegawai dalam menghasilkan ide-ide baru yang bermamfaat bagi pekerjaannya dan tingkat kehadiran pegawai dalam bekerja. Sikap pegawai dapat diukur melalui tingkat kemampuan pegawai dalam menjalin hubungan yang harmonis dengan rekan sekerja dalam tim kerja.
            Prestasi kerja sangat mempengaruhi karyawan, apabila tanpa prestasi kerja yang memuaskan maka sukar bagi seorang karyawan untuk diusulkan oleh pimpinannya untuk dipromosikan dalam suatu jabatan yang lebih tinggi untuk masa yang akan datang. Oleh karena itu agar terbuka kemungkinan bagi seseorang untuk mewujudkan rencana karier dalam pekerjaannya.
            Prestasi kerja merupakan standar yang telah ditentukan, akan tetapi sedapat mungkin dapat digunakan sebagai bukti bahwa karyawan telah berusaha maksimal mungkin sekaligus merupakan indikator bahwa karyawan yang bersangkutan memiliki potensi yang dapat dikembangkan dalam rangka mempersiapkan memikul tugas dan tanggung jawab yang lebih besar di masa yang akan datang.
            Prestasi kerja erat kaitannya dengan cara mengadakan penilaian terhadap pekerjaan seseorang sehingga perlu ditetapkan standar prestasi kerja guna dijadikan tolak ukur dalam mengadakan perbandingan antara apa yang telah dilakukan dengan yang diharapkan, kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang telah dipercayakan kepada seseorang.
Powered by Blogger.