Prosedur Penempatan Karyawan



Dalam setiap kegiatan diperlukan suatu tahapan yang harus dilalui dalam pelaksanaannya, demikian pula halnya dengan kegiatan penempatan karyawan. Prosedur penempatan karyawan menurut Bedjo Siswanto (1999 : 96)               merupakan : “Tahapan yang harus ditempuh dalam menempatkan karyawan yang tepat pada posisi yang tepat pula”.

Tahapan yang ditempuh merupakan output pengambilan keputusan bagi penempatan karyawan, baik berdasarkan pertimbangan rasional maupun objek ilmiah. Pertimbangan rasional artinya pengambilan keputusan dalam penempatan karyawan atas dasar hasil seleksi yang telah dilakukan oleh manager sumber daya manusia, khususnya bagian seleksi. Sedangkan pertimbangan objektif berdasarkan data keterangan tentang diri karyawan, baik atas dasar referensi dari seseorang maupun atas dasar seleksi karyawan yang dalam pelaksanaannya tanpa mengesampingkan metode-metode ilmiah yang dianutnya.
Sejalan dengan hal itu, Komaruddin (1990 : 58) mengatakan bahwa prosedur penempatan karyawan pada dasarnya merupakan : “Metode untuk menjalin informasi yang tepat mengenai pelamar”.
Informasi itu dibandingkan dengan spesifikasi jabatan yang telah siap berisi sejumlah standar karyawan. Bilamana seorang pelamar memenuhi syarat dalam suatu tingkat prosedur, maka ia dapat meneruskan pada langkah berikutnya.
Oleh karena itu spesifikasi jabatan dan pelamar jabatan senantiasa berdampingan dalam setiap langkah prosedur penempatan karyawan sehingga penguji dapat membandingkan pelamar itu dalam syarat-syarat minimum yang ada dalam spesifikasi jabatan tersebut.
Menurut Edwin B. Flippo (1992 : 158), untuk memulai prosedur penempatan karyawan, kita harus memenuhi tiga persyaratan pendahuluan, yaitu :
1.      Harus ada wewenang untuk menempatkan karyawan yang datang dan daftar permintaan karyawan yang dikembangkan melalui analisa beban kerja dan analisa kebutuhan karyawan.
2.      Harus mempunyai standar karyawan yang digunakan untuk membandingkan calon pekerja, stndar ini dikemukakan oleh spesifikasi jabatan yang dikembangkan melalui analisa jabatan.
3.      Harus mempunyai pelamar pekerjaan yang akan diseleksi untuk ditempatkan.

No comments

Powered by Blogger.