Faktor-Faktor Kepuasan Kerja



                      
Kepuasan kerja merupakan suatu penilaian seseorang untuk menciptakan kepuasan dalam pekerjaannya dengan memahami faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan kerja.
Faktor-faktor tersebut menurut Veithzal Rivai (2004 : 479) adalah :
1.            Pekerjaan itu sendiri
         Adalah sifat menyeluruh dari pekerjaan itu sendiri yang merupakan faktor penentu utama dalam kepuasan kerja. Pekerjaan mempengaruhi kepuasan kerja melalui rancangan jabatan.
Pekerjaan itu dipengaruhi oleh elemen- elemen seperti skill variety, task identity dan feed back dari pekerjaan itu sendiri yang memberikan kontribusi terhadap kepuasan kerja.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah pekerjaan tidak membosankan dan memberikan status.
2.      Supervisor
Biasa dilakukan dalam bentuk pengawasan langsung oleh seorang atasan terhadap hasil pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya, memberikan nasihat, membantu secara individu dan berkomunikasi dengan baik. Supervisor yang baik harus mau menghadapi pekerjaan bawahannya, memberi kesempatan kepada bawahan dalam proses pengambilan keputusan, dan dapat menjadi figure yang disenangi oleh bawahannya.
3.      Hubungan antar pribadi
Merupakan interaksi sosial yang terjadi antara sesama rekan sekerja dalam lingkungan pekerjaannya baik dengan sesama pekerja, atasan dan bawahan, dan antara rekan sekerja yang berbeda jenis pekerjaannya.
4.            Promosi
Adalah perpindahan pegawai dari satu jabatan ke jabatan yang lain mempunyai tingkatan organisasional, tanggungjawab dan pembayaran yang lebih tinggi.
5.            Upah
Dapat diartikan sebagai balas jasa berupa uang yang diberikan perusahaan kepada seorang pegawai sebagai imbalan atas tenaga, pikiran dan waktu yang telah diberikan kepada perusahaan.
         Ada lima hal yang menjadi perhatian dalam kepuasan kerja menurut. Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 118) terdiri dari :
1.            Turnover
         Kepuasan kerja lebih tinggi dihubungkan dengan turnover pegawai yang rendah. Sedangkan pegawai-pegawai yang kurang puas biasanya turnovernya lebih tinggi.
2.            Tingkat ketidakhadiran (absen) kerja
         Pegawai yang kurang puas cenderung tingkat ketidakhadirannya (absen) tinggi. Mereka sering tidak hadir kerja dengan alasan yang tidak logis dan subjektif.
3.            Umur
         Ada kecenderungan pegawai yang lebih tua merasa puas daripada pegawai yang berumur relatif muda.
         Hal ini diasumsikan bahwa pegawai yang lebih tua lebih berpengalaman menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan. Sedangkan pegawai usia muda biasanya mempunyai harapan yang ideal tentang dunia kerjanya, sehingga apabila antara harapannya dengan realita kerja terdapat kesenjangan atau ketidakseimbangan dapat menyebabkan mereka menjadi tidak puas.
4.            Tingkat pekerjaan
         Pegawai yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih tinggi cenderung lebih puas daripada pegawai yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih rendah.
         Pegawai yang tingkat pekerjaannya lebih tinggi menunjukan kemempuan kerja yang baik dan aktif dalam mengemukakan ide-ide serta kreatif dalam bekerja.
5.            Ukuran organisasi perusahaan
         Ukuran organisasi perusahaan dapat mempengaruhi kepuasan pegawai.
         Hal ini karena besar kecil suatu perusahaan berhubungan pula dengan koordinasi, komunikasi, dan partisipasi pegawai.

No comments

Powered by Blogger.