Metode Penilaian Prestasi Kerja

4:15:00 AM


George Bohlander dan Scott Snell dalam buku Managing Human Resources (2004:352-364) mengelompokkan metode-metode penilaian prestasi kerja sebagai berikut :
  1. Traits Methods
      Merupakan metode penilaian berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki oleh prestasi kerja pegawai, metode ini  dibagi lagi menjadi :
a.       Graphic Rating Scales Method
      Penilaian prestasi kerja dengan pendekatan pengukuran berdasarkan skala karakteristik.
b.      Mixed Standard Scales Method
Penilaian prestasi kerja dengan pendekatan pengukuran berdasarkan perbandingan lebih baik, sama dengan, atau lebih buruk dari standar yang berlaku.


c.       Forced Choice Method
      Penilaian prestasi kerja dengan pendekatan pengukuran berdasarkan pilihan terhadap salah satu dari pasangan pernyataan yang menggambarkan tingkat prestasi yang sukses dan tidak sukses.
d.      Essay Method
      Penilaian prestasi kerja dengan pendekatan pengukuran berdasarkan penyusunan pernyataan-pernyataan yang menggambarakan perilaku pegawai.
  1. Behaviourals Methods
Merupakan metode penilaian berdasarkan perilaku yang dimiliki oleh pegawai, metode ini  dibagi lagi menjadi :
a.       Critical Incident Method
Pengukuran dilakukan berdasarkan peristiwa tidak biasa yang menandakan prestasi kerja pegawai yang mengambil bagian dalam pekerjaan.
b.      Behaviourally Checklist Method
      Metode yang dalam pengukurannya berdasarkan pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam daftar pengukuran serta dipercaya sebagai karakteristik dari perilaku atau prestasi kerja pegawai.
c.       Behaviourally Anchored Rating Scales Method
      Merupakan pendekatan evaluasi untuk mengidentifikasi perilaku dalam suatu rangkaian skala pengukuran vertikal yang satu sama lain menjadi dimensi yang penting dari prestasi kerja.

d.      Behaviourally Observation ScaleMethod
      Metode ini dapat mengukur frekwensi dari perilaku-perilaku yang diobservasi.
  1. Results Methods
Merupakan metode penilaian berdasarkan hasil yang telah dicapai oleh pegawai, metode ini  dibagi lagi menjadi :
a.       Productivity Measures Method
   Metode ini mempunyai kaitan secara langsung mengenai apa hasil yang telah dicapai oleh pegawai yang menjadi keuntungan bagi perusahaan.
b.      Management By Objectives
Pengukuran didasarkan pada tujuan-tujuan pekerjaan yang terukur dan telah disepakati bersama baik oleh pegawai serta manajemen.
c.       The Balance Scorecard
      Kerangka ukuran yang membantu manajemen untuk menterjemahkan sasaran strategis kedalam sasaran-sasaran operasional.
   Adapun kelebihan dan kelemahan metode penilaian prestasi kerja diatas secara jelas George Bohlander dan Scott Snell (2004:365) menggambarkannya sebagai berikut :





Jenis Metode Penilaian Prestasi Kerja
Kelebihan
Kelemahan
Traits Methods
a.      Tidak memerlukan biaya yang besar
b.      Menggunakan dimensi yang umum
c.      Mudah untuk digunakan
a.       Mempunyai potensi tinggi terhadap kesalahan pengukuran
b.      Tidak berguna bagi kegiatan konseling pegawai
c.       Tidak membantu dalam pengambilan keputusan promosi
Behaviourals Methods
a.      Menggunakan dimensi yang spesifik
b.      Dapat diterima oleh pegawai dan atasan
c.      Berguna untuk menyediakan umpan balik
d.      Dapat membantu dalam pengambilan keputusan promosi
a.       Mempunyai potensi terhadap kesalahan pengukuran
b.      Akan dapat memakan waktu
c.       Akan dapat memakan biaya
Results Methods
a.      Mempunyai bias subyektif yang rendah
b.      Berguna untuk menyediakan umpan balik
c.      Menghubungkan kinerja individu dengan kinerja perusahaan
d.      Sangat baik untuk manajemen sumber daya manusia perusahaan serta dalam dalam pengambilan keputusan promosi
a.       Sangat memakan waktu
b.      Memerlukan biaya yang cukup besar
c.       Akan dapat mendorong perspektif jangka pendek

Gambar 2.2
Kelebihan dan Kekurangan Metode Penilaian Prestasi Kerja


Metode penilaian seperti diuraikan diatas banyak jenisnya, pada umumnya suatu organisasi menetapkan metode penilaian prestasi kerja disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, metode penilaian prestasi kerja yang dipilih dan ditentukan dengan tepat akan sangat membantu manajemen pada saat pengambilan-pengambilan keputusan, dan pada akhirnya akan memudahkan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Penilaian Dan Pelaporan Piutang

4:17:00 AM


    Penilaian Dan Pelaporan Piutang
      Berdasarkan konsep penilaian, aktiva harus dinilai sebesar manfaat yang akan diterima di masa yang akan dating. Untuk tujuan pelaporan, piutang dinilai sebesar jumlah yang diharapkan dapat diterima. Jumlah ini belum tentu sama dengan jumlah yang tercantum sebagai piutang. Perbedaan ini disebabkan pengurangan dari jumlah piutang tersebut oleh penyisihan terhadap piutang yang tidak akan tertagih. Piutang yang diperkirakan tidak akan tertagih dicatat sebagai beban. Walaupun telah dinilai sebesar jumlah bersihnya, namun biasanya kedua jumlah tersebut (piutang dan penyisihan piutang tak tertagih) tetap disajikan dalam pelaporannya pada neraca supaya pengguna laporan dapat mengetahui jumlah bruto piutang dan penyisihan yang dibuat untuk piutang tak tertagih.  Contoh penyajian piutang dalam neraca :






PT X
NERACA
Per 31 Desember 2008
AKTIVA
      Aktiva Lancar                                                    
            Kas & Setara Kas                                                              Rp. 60.000.000
            Piutang Usaha                                     Rp. 12.500.000
                  Dikurangi:
            Penyisihan Piutang Tak Tertagih        Rp.      315.000
            Piutang Usaha Bersih                                                        Rp. 11.935.000    

                                                                                                           
Akun piutang tak tertagih merupakan akun kontra (contra account) dari piutang  yang disajikan dengan saldo normal kredit dan sebagai pengurang atas akun aktiva yang bersangkutan. Piutang usaha disajikan secara terpisah dengan piutang lain-lain. Piutang usaha pada umumnya dikategorikan sebagai aktiva lancar (current asset) kecuali apabila diketahui piutang usaha tersebut berjangka waktu lebih dari setahun , maka piutang tersebut digolongkan sebagai piutang jangka panjang.

Klasifikasi Piutang

6:14:00 AM


Klasifikasi Piutang
               Piutang diklasifikasikan menjadi :
1.      Piutang usaha
         Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Piutang dicatat denga mendebit akun piutang usaha.
Ayat jurnal penjualan secara kredit :
         Piutang Usaha                         xxx
                     Penjualan                                             xxx
Piutang usaha ( account receivable ) normalnya diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu yang relatif pendek, seperti 30 atau 60 hari.

2.      Wesel Tagih
         Wesel tagih (notes receivable) adalah jumlah yang terutang bagi pelanggan di saat perusahaan telah menerbitkan surat utang formal. Wesel tagih diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar
sepanjang wesel tersebut diperkirakan akan tertagih dalam jangka waktu setahun. Wesel biasanya digunakan untuk periode kredit yang lebih dari enam puluh hari. Wesel tagih dan piutang usaha kadang disebut Piutang Dagang (trade receivable) bila keduanya berasal dari transaksi penjualan.
3.      Piutang Lain-lain
         Piutang lain-lain (other receivable) disajikan secara terpisah dengan piutang usaha dalam neraca. Piutang lain-lain diklasifikasikan sebagai aktiva lancar jika piutang tersebut diharapkan dapat tertagih dalam jangka waktu setahun. Namun bila penagihannya lebih dari satu tahun, maka piutang ini diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar dan dilaporkan di bawah judul Investasi. Piutang lain-lai meliputi piutang bunga, piutang pajak, dan piutang dari pejabat atau karyawan perusahaan.

Metode Pengakuan Piutang

4:21:00 AM


Metode Pengakuan Piutang
         Dalam sebagian besar transaksi piutang, jumlah yang harus diakui adalah harga pertukaran diantara kedua belah pihak. Harga pertukaran adalah jumlah yang terhutang dari debitor. Terdapat dua metode dalam pengakuan piutang yaitu : 1). Metode Kotor (gross method), dan 2). Metode bersih (net method).
1.      Metode Kotor
Metode kotor adalah metode yang paling mudah dan umum digunakan untuk mencatat transaksi penjualan dan diskon penjualan. Metode ini mencatat piutang dan penjualan dalam jumlah kotor. Menurut metode ini, diskon penjualan hanya diakui dalam akun apabila pembayaran diterima dalam periode diskon. Diskon penjualan lalu akan ditunjukan dalam laporan laba rugi sebagai pengurang atas penjualan untuk mendapatkan penjualan bersih.
                        Contoh Ilustrasi Metode Kotor
                        Asumsi : Diskon 2%
                        Pada saat terjadi transaksi penjualan :

Piutang Usaha

100%


        Penjualan


100%

                        Pada saat penerimaan pembayaran dalam periode diskon :

Kas

98%


Diskon Penjualan

2%


       Piutang Usaha


100%

           


                        Pada saat pembayaran diterima diluar periode diskon :

Kas

100%


       Piutang Usaha


100%

2.      Metode Bersih
Beberapa akuntan memandang bahwa diskon penjualan yang tidak diambil mencerminkan penalty atau denda yang ditambahkan pada harga yang ditetapkan untuk merangsang pembayaran dilakukan secepatnya. Dalam metode bersih, penjualan dan piutang dicatat pada harga bersih, dan setiap diskon yang tidak diambil kemudian didebet ke Piutang Usaha dan dikredit ke Dikon Penjualan Yang HIlang (sales discount forfeited).
                        Contoh Ilustrasi Metode Bersih
                        Asumsi : Diskon 2%
                        Pada saat terjadi transaksi penjualan :

Piutang Usaha

98%


        Penjualan


98%

                        Pada saat penerimaan pembayaran dalam periode diskon :

Kas

98%


       Piutang Usaha


98%


                        Pada saat pembayaran diterima diluar periode diskon :

Piutang Usaha

2%


     Diskon Penjualan Yang Hilang


2%

Kas

100%


       Piutang Usaha


100%
Powered by Blogger.