Metode Pengakuan Piutang
Metode Pengakuan Piutang
Dalam sebagian besar transaksi piutang,
jumlah yang harus diakui adalah harga pertukaran diantara kedua belah pihak.
Harga pertukaran adalah jumlah yang terhutang dari debitor. Terdapat dua metode
dalam pengakuan piutang yaitu : 1). Metode Kotor (gross method), dan 2). Metode bersih (net method).
1. Metode
Kotor
Metode kotor adalah metode yang paling mudah dan umum
digunakan untuk mencatat transaksi penjualan dan diskon penjualan. Metode ini
mencatat piutang dan penjualan dalam jumlah kotor. Menurut metode ini, diskon
penjualan hanya diakui dalam akun apabila pembayaran diterima dalam periode
diskon. Diskon penjualan lalu akan ditunjukan dalam laporan laba rugi sebagai
pengurang atas penjualan untuk mendapatkan penjualan bersih.
Contoh
Ilustrasi Metode Kotor
Asumsi
: Diskon 2%
Pada
saat terjadi transaksi penjualan :
Piutang Usaha
|
100%
|
|||
Penjualan
|
100%
|
Pada
saat penerimaan pembayaran dalam periode diskon :
Kas
|
98%
|
|||
Diskon Penjualan
|
2%
|
|||
Piutang Usaha
|
100%
|
Pada
saat pembayaran diterima diluar periode diskon :
Kas
|
100%
|
|||
Piutang Usaha
|
100%
|
2. Metode
Bersih
Beberapa akuntan memandang bahwa diskon penjualan yang
tidak diambil mencerminkan penalty atau denda yang ditambahkan pada harga yang
ditetapkan untuk merangsang pembayaran dilakukan secepatnya. Dalam metode
bersih, penjualan dan piutang dicatat pada harga bersih, dan setiap diskon yang
tidak diambil kemudian didebet ke Piutang Usaha dan dikredit ke Dikon Penjualan
Yang HIlang (sales discount forfeited).
Contoh
Ilustrasi Metode Bersih
Asumsi
: Diskon 2%
Pada
saat terjadi transaksi penjualan :
Piutang Usaha
|
98%
|
|||
Penjualan
|
98%
|
Pada
saat penerimaan pembayaran dalam periode diskon :
Kas
|
98%
|
|||
Piutang Usaha
|
98%
|
Pada
saat pembayaran diterima diluar periode diskon :
Piutang Usaha
|
2%
|
|||
Diskon Penjualan Yang Hilang
|
2%
|
|||
Kas
|
100%
|
|||
Piutang Usaha
|
100%
|
Post a Comment