Faktor-Faktor Pertimbangan Dalam Penempatan Karyawan



Faktor-Faktor Pertimbangan Dalam Penempatan Karyawan
Sebelum menempatkan karyawan di tempat mereka bekerja, terlebih dahulu harus mempertimbangkan beberapa faktor yang dipandang perlu.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan didalam penempatan karyawan tersebut menurut Bedjo Siswanto (1999 : 88) antara lain sebagai berikut :
a.             Faktor Prestasi Akademis
Prestasi akademis yang telah dicapai oleh karyawan selama mengikuti jenjang pendidikan, sebelumnya harus mendapatkan pertimbangan dimana karyawan yang bersangkutan harus melakukan tugas-tugas pekerjaan serta mengemban wewenang dan tanggungjawab.
Karyawan yang mempunyai prestasi akademis yang tinggi harus ditempatkan pada tugas dan pekerjaan yang berat, yaitu yang memerlukan wewenang dan tanggungjawab yang besar.
Sebaliknya bagi karyawan yang mempunyai prestasi akademis yang cukup atau dibawah standar, harus ditempatkan pada tugas atau pekerjaan yang ringan. Latar belakang pendidikan yang pernah dialami sebelumnya harus dijadikan bahan pertimbangan pula. Selain prestasi akademis, prestasi yang diperoleh dari hasil seleksi harus pula dipertimbangkan dalam penempatan karyawan, karena hasil seleksi itulah yang sebenarnya dapat dibuktikan secara langsung oleh manajer sumber daya manusia, dalam hal memperoleh data yang berhubungan dengan diri calon karyawan tersebut.
b.            Faktor Pengalaman
Pengalaman bekerja pada pekerjaan yang sejenis telah dialami sebelumnya perlu mendapatkan pertimbangan dalam rangka penempatan karyawan tersebut.
Kenyataannya menunjukkan bahwa yang bersangkutan memiliki keahlian dan keterampilan bekerja yang relatif tinggi dan baik. Pengalaman bekerja yang dimiliki oleh seseorang pada beberapa perusahaan terkadang lebih dihargai daripada tingkat pendidikan yang tinggi.
Hal ini disebabkan karena karyawan yang berdasarkan pengalaman bisa langsung memegang suatu tugas dari pekerjaan, mereka hanya memerlukan latihan dan petunjuk yang relatif singkat.
c.       Faktor Kesehatan Fisik dan Mental
Karyawan yang kondisi fisik dan mentalnya rendah atau lemah, sebaiknya ditempatkan pada bagian-bagian yang tidak begitu memerlukan tenaga yang kuat (bukan pada bagian operasi lapangan).
Sebaliknya, untuk pekerjaan pada bagian yang berat seharusnya dicari karyawan yang kuat dan benar-benar sehat jasmani dan rohaninya. Hal ini perlu mendapat pertimbangan karena apabila terabaikan oleh manajer sumber daya manusia khususnya bagian penempatan tenaga kerja, maka kerugian yang fatal akan dialami oleh perusahaan.


d.      Faktor Status Perkawinan
Status perkawinan karyawan adalah hal yang penting untuk dipertimbangkan bagi kepentingan karyawan itu sendiri, juga sebagai bahan penetapan kebijakan manajer sumber daya manusia khususnya bagian penempatan dalam menempatkan karyawan yang bersangkutan tidak ditempatkan pada perusahaan yang jauh dari tempat tinggal suaminya, baik perusahaan cabang maupun kantor pusat perusahaan.
e.       Faktor Usia
Dalam rangka menempatkan karyawan, faktor usia pada karyawan yang lulus dalam seleksi perlu mendapatkan pertimbangan seperlunya.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindarkan rendahnya produktifitas yang dihasilkan oleh karyawan yang bersangkutan.
Karyawan yang usianya sudah agak tua sebaiknya ditempatkan pada pekerjaan yang tidak begitu mempunyai resiko tenaga fisik dan tanggungjawab yang berat, cukup diberikan pekerjaan yang seimbang dengan kondisi fisiknya. Sebaliknya, karyawan yang masih muda sebaiknya diberikan pekerjaan yang agak berat dibandingkan tenaga yang lebih tua.
         Pendapat yang sama mengenai faktor yang harus dipertimbangkan dalam penempatan karyawan ini dikemukakan pula oleh Mamoria, yaitu bahwa penempatan karyawan dapat didasarkan pada kualifikasi karyawan dan spesifikasi jabatan, maka penjelasan dari kedua variabel diatas adalah sebagai berikut :
a.             Kualifikasi Karyawan
         Kualifikasi karyawan dapat dilihat dari keahlian khusus atau skill yang dimilikinya, latar belakang pendidikan formal yang diikutinya, kondisi fisik, kecakapan dan kemampuan (baik kemampuan bekerja dengan cepat maupun secara akurat), karakter yang berpengaruh dalam menciptakan iklim kerja yang kondusif, serta minat dan bakat.
b.            Spesifikasi jabatan
         Dalam menetapkan jabatan perlu disesuaikan antara prestasi akademis dan pengalaman yang dimiliki karyawan dengan spesifikasi jabatan, karakteristik manusia yang diperlukan dalam melaksanakan suatu pekerjaan tertentu dapat ditonjolkan.
         Dengan memperhatikan faktor-faktor pertimbangan dalam penempatan karyawan tersebut diatas, maka diharapkan para karyawan setelah ditempatkan dapat merasakan kepuasan kerja didalam pekerjaannya.

No comments

Powered by Blogger.