pengertian Pemasaran Jasa

2:25:00 AM


Perkembangan pemasaran di sektor jasa saat ini semakin berkembang pesat. Seiring dengan kebutuhan masyarakat yang kian bertambah dan kesibukan masyarakat yang semakin banyak, membuat sektor layanan di bidang jasa semakin berkembang.
Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud) dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkaitan  dengan produk fisik atau tidak. (Kotler, 1994
dalam Lupiyoadi,2001:6).
Sedangkan menurut Zethaml dan Bitner (1996) jasa adalah: semua aktifitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (seperti: kenyamanan, hiburan kesenangan, atau kesehatan).
Dari definisi-definisi diatas maka dapat dikatakan bahwa di dalam jasa selalu ada interaksi antara pihak konsumen dengan pihak pemberi jasa, agar kepuasan konsumen dapat terpenuhi dan pada akhirnya dapat menciptakan kesejahteraan konsumen,

pengertian Inflasi

2:21:00 AM



Definisi inflasi banyak ragamnya seperti yang dapat kita temukan dalam literatur ekonomi. Keanekaragaman definisi (pengertian) tersebut terjadi karena luasnya pengaruh inflasi terhadap berbagai sektor perekonomian. Hubungan yang erat, dan luas antara inflasi, dan berbagai sektor perekonomian tersebut melahirkan berbagai perbedaan pengertian, dan persepsi tentang inflasi. Demikian pula dalam memformulasikan kebijakan-kebijakan untuk solusinya. Namun pada prinsipnya masih terdapat beberapa kesatuan pandangan bahwa inflasi merupakan suatu fenomena, dan dilema ekonomi. Inflasi adalah suatu keadaan yang mengindikasikan semakin melemahnya daya beli yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil mata uang suatu negara. (Khalwaty, 2000:5). 
Laju pertumbuhan inflasi harus selalu diwaspadai, dan dikendalikan karena:
1. Inflasi berdampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan, sehingga perlu dicermati terutama oleh praktisi ekonomi, dan bisnis.
2. Inflasi yang tinggi mempunyai pengaruh agregatif terhadap perekonomian makro sebagai faktor eksternal dunia industri serta bedampak luas pula terhadap sektor perekonomian mikro yang merupakan faktor internal dunia bisnis.
3. Industri yang berorientasi ekspor akan semakin kurang kompetitif dipasaran global, dan bahkan dipasaran nasional jika terjadi inflasi yang tinggi. Biaya faktor-faktor produksi semakin mahal hingga menimbulkan ekonomi biaya tinggi. Hal ini semakin memberatkan negara-negara yang menganut sistem ekonomi terbuka.
4. Kemerosotan produksi baik yang berorientasi pada ekspor maupun untuk pasaran domestik akan meningkatkan laju pertumbuhan anggka pengangguran yang sangat berbahaya bagi stabilitas perekonomian negara.
5. Inflasi yang tinggi akan melemahkan daya beli masyarakat terutama terhadap produksi dalam negri yang selanjutnya dapat mngurangi kepercayaan masyarakat terhadap nilai mata uang nasional.
6. Inflasi yang tinggi akan semakin menumbuh-suburkan korupsi, manipulasi dan kolusi dikalangan elit pemerintahan dengan kalangan konglomerat yang membuat kepercayaan terhadap kewibawaan pemerintah semakin merosot.

7. Inflasi yang tinggi akan mendorong para pemodal nasional untuk menanamkan modalnya keluar negri, dan bahkan para pengusaha akan merealokasikan industrinya ke luar negri yang perekonomiannya lebih stabil. Jika hal ini terjadi, perekonomian nasional akan terus memanas, dan hancur. Industri semakin tidak kompetitif, dan tidak mampu menarik investor asing untuk menanamkan modalnya.
Inflasi yang terus belanjut apalagi sampai melampaui angka dua digit dapat berpengaruh terhadap distribusi pendapatan, dan alokasi faktor produksi nasional. Dampak terhadap distribusi pendapatan disebut Equity Effect, sedangkan dampak terhadap alokasi faktor produksi, dan produksi nasional disebut Efficiency Effect .
Equity Effect, adalah dampak inflasi terhadap pendapatan. Dampak inflasi terhadap pendapatan bersifat tidak merata, ada yang mengalami kerugian terutama mereka yang berpenghasilan tetap, dan ada pula kelompok yang mengalami keuntungan dengan adanya inflasi. Mereka yang berpenghasilan tetap akan mengalami penurunan nilai riil dari penghasilannya, sehingga daya belinya menjadi lemah. Demikian juga terhadap orang-orang yang gemar menumpuk kekayaan dalam bentuk uang tunai akan sangat menderita, dan mengalami kerugian besar dengan adanya inflasi. Pemilik modal yang meminjamkan modalnya dengan bunga lebih rendah daripada tingkat inflasi juga akan mengalami kerugian. Sebaliknya, dengan terjadinya inflasi, kelompok-kelompok yang mendapatkan keuntungan adalah mereka yang memperoleh kenaikan atau peningkatan pendapatan dengan tingkat presentase yang lebih besar daripada tingkat inflasi, atau mereka yang mempunyai kekayaan tidak dalam bentuk uang

tunai. Nilai kekayaan tersebut akan naik, karena harganya semakin mahal dengan presentase lebih besar dari tingkat inflasi. Selain itu inflasi juga akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada distribusi pendapatan, dan atau kekayaan masyarakat.
Efficiency Effet, inflasi selain berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat, dan rumah tangga perusahaan karena lemahnya daya beli masyarakat, juga berpengaruh terhadap biaya produksi. Harga-harga faktor produksi akan terus meningkat, sehingga dapat merubah pola alokasi faktor-faktor produksi. Inflasi yang tinggi jika tidak diikuti dengan peningkatan effisiensi terhadap biaya produksi akan meningkatkan harga-harga produk. Sedangkan disisi lain daya beli masyarakat lemah yang akan menyebabkan harga produk semakin tidak kompetitif. Keadaan demikian sudah merupakan awal dari kebangkrutan.
Output Effect, anilisis terhadap equity effect, dan efficiency effect berdasarkan asumsi bahwa output dalam keadaan tetap (cateris paribus). Berbeda halnya dengan analisis output effect. Analisis output effect adalah analisis tentang inflasi terhadap keluaran (output), dimana output di asumsikan sebagai variabel terikat (dependen).
Inflasi dinilai dapat meningkatkan produksi dengan asumsi bahwa produksi akan mengalami kenaikan mendahului kenaikan upah atau gaji para pekerja. Kenaikan harga produksi mengakibatkan terjadinya keuntungan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

4:59:00 AM



Dalam perilaku konsumen keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, dan psikoogi dari pembeli faktor faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
A. Faktor Kebudayaan
Faktor ini mempunyai pengaruh yang sangat besar dan paling dasar terhadap perilaku konsumen. Dalam hal ini pemasar harus dapat memahami peran-peran budaya, sub budaya, dan kelas sosial pembeli. Yang dapat dijelaskan seperti berikut:
a. Budaya
Merupakan faktor penentu paling pokok dari keinginan dan perilaku konsumen. Apabila mahluk selain manusia bergerak atau melakukan sesuatu berdasarkan naluri maka perilaku pada manusia umumnya harus dipelajari. Sehingga nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku antara seseorang yang tinggal pada daerah tertentu akan berbeda dengan orang ain yang bertempat tinggal di daerah lain.
b. Sub Budaya,
Setiap budaya memiliki sub budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub budaya ini dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan area geografis.
c. Kelas Sosial,
 Merupakan susunan yang sudah relatif permanen atau kelompok-kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, dan anggotanya mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang sama. Kelas sosial tidak ditentukan oleh faktor tunggal seperti pendapatan tetapi diukur sebagai kobinasi pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan, dan variabel lainya. Kelas sosial memperlihatkan preferensi produk dan merek yang berbeda.

B. Faktor Sosial.
Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari pengaruh kelompok kecil, keluarga, peran dan status sosial dari konsumen faktor-faktor ini sangat mempengaruhi tanggapan konsumen, oleh karena itu pemasar harus benar-benar memperhitungkannya untuk menyusun strategi pemasaran.
C. Faktor Pribadi.
Faktor ini meliputi karakteristik pribadi seperti:
§  Umur dan tahap daur hidup pembeli,
Konsumsi seseorang juga sangat dipegaruhi oehe siklus hidup atau daur hidup seseorang. Orang selalu mempunyai keinginan atau kebutuhan yang berbeda sesuai dengan pertambahan usia mereka.
§  Jabatan,
Pemasar berusaha mengidentifikasikan kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.
§  Keadaan ekonomi,
Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya)
§   Gaya hidup,
Setiap orang mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang dapat diekspresikan dalam kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Konsep gaya hidup ini apabila dikelola dengan baik oleh pemasar secara cermat dapat membantu untuk memahami nilai-nilai konsumen yang teru berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen
§  Kepribadian dan konsep diri pembeli yang bersangkutan.
Kepribadian dan konsep diri seseorang yang khas dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang.
D. Faktor Psikologis
Kebutuhan yang bersifat psikologis adalah kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu seperti: kebutuhan untuk diakui, harga diri, atau kebutuhan untuk diterima oleh lingkungannya. Keputusan pembelian seseorang juga

Teori Perilaku Konsumen

4:58:00 AM



Terdapat 5 teori perilaku konsumen yaitu sebagai berikut:
A. Teori Ekonomi
Dalam teori ekonomi ini para konsumen akan berusaha memaksimalkan kepuasannya selama kemampuan finansialnya memungkinkan. Konsumen memiliki pengetahuan tentang alternatif produk yang dapat memuaskan kebutuhan mereka.
B. Teori Psikologis
Banyak para ahli mengatakan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh dorongan psikologis. Dalam teori ini ada 2 golongan yaitu:
a. Teori Pembelajaran.
Teori ini menyatakan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya ataupengalaman yang terjadi selama hidupnya. Misalnya seorang konsumen tentunya dalam memilih suatu produk akan belajar dari pengalaman sebelumnya baik itu pengalamannya sendiri atau pengalaman dari pihak lain. Apabila suatu produk atau toko mengecewakan maka konsumen akan berpikir lagi untuk memilih produk atau toko tersebut.
b. Teori Motivasi 
Ada 2 teori mengenai motivasi yaitu teori Freud dan teori Maslow. Freud menyatakan bahwa seseorang tidak dapat memahami motivasi yang mendorong perilakunya secara pasti. Dan sebaliknya, Maslow mengatakan bahwa motivasi seseorang dapat dihubungkan dengan kebutuhannya.
C. Teori

Pengertian Perilaku Konsumen

4:56:00 AM


               Perubahan pola hidup dan gaya hidup seseorang selalu terjadi, hal ini mempengaruhi perilaku seseorang dalam menyikapi perubahan tersebut dengan melakukan sesuatu hal. Maka perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai berikut:
Bidang ilmu perilaku konsumen mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memiih, membeli,memakai serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuskan kebutuhan dan hasrat mereka. (Kotler, 2000;192).

Sedangkan menurut Engel et al (1994,3) perilaku konsumen adalah: tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Maka, dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan perilaku yang menyangkut suatu proses keputusan sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk, perilaku konsumen juga menyoroti perilaku individu dan rumah tangga. Selain itu perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati seperti jumlah yang dubeanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa, dan bagaimana barang yang sudah dibeli dikonsumsi, juga termasuk variabel-variabel yang tidak dapat diamati seperti nilai-nilai yang dimiliki konsumen, kebutuhan pribadi, persepsi, bagaimana mereka mengevaluasi alternative, dan apa yang mereka rasakan tentang kepemilikan dan penggunaan produk ysng bermacam-macam.
Powered by Blogger.