Penghapusan Piutang Tak Tertagih



Penghapusan Piutang Tak Tertagih
Pada dasarnya terdapat dua metode akuntansi untuk mencatat piutang yang diperkirakan tak tertagih yaitu: 1). Metode Penyisihan (allowance method); 2). Metode Penghapusan Langsung (direct write-off method). Metode penyisihan membuat akun beban piutang tak tertagih di muka sebelum piutang tersebut dihapuskan. Metode penghapusan langsung mengakui beban bahwa hanya pada saat piutang dianggap benar-benar tidak dapat ditagih lagi.
     
1.      Metode Penyisihan (allowance method)
 Pada uraian diatas telah dijelaskan bahwa piutang usaha disajikan dalam jumlah bersihnya yaitu setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih. Besarnya jumlah penyisihan piutang tak tertagih ditentukan berdasarkan estimasi atau perkiraan. Kebanyakan perusahaan besar menggunakan metode penyisihan untuk mengestimasi besarnya piutang tak tertagih. Suatu estimasi dibuat menyangkut perkiraan piutang tak tertagih dari semua penjualan kredit atau dari total piutang yang beredar. Estimasi ini dicatat sebagai beban dan pengurang tidak langsung terhadap piutang usaha (melalui kenaikan akun penyisihan) dalam periode dimana penjualan itu dicatat. Sebagai contoh : PT X mengestimasikan sejumlah Rp. 4.000.000 dari piutang tidak akan pernah tertagih. Ayat jurnal penyesuaian berikut dibuat untuk mencatat estimasi ini pada akhir periode fiskal :
      Ayat Jurnal Penyesuaian :
31 Des
Beban Piutang Tak Tertagih

Rp. 4.000.000


     Penyisihan Piutang Tak Tertagih


Rp. 4.000.000

Karena pengurangan piutang tersebut berdasarkan hasil estimasi, maka nilai tersebut tidak dapat dikreditkan ke akun pelanggan tertentu atau ke akun pengendali piutang usaha. Yang dikreditkan adalah akun kontra aktiva yang diberi judul Penyisihan Piutang Tak Tertagih (allowance for doubtful accounts).
Ayat jurnal diatas memiliki tujuan mengurangi nilai piutang sampai jumlah kas yang diperkirakan akan terealisasi di masa depan atau dengan kata lain untuk membuat nilai realisasi bersih (net realizable value) dari piutang. Tujuan lain dari ayat jurnal penyesuaian diatas adalah untuk membandingkan beban piutang tak tertagih dengan pendapatan periode bersangkutan. Saldo kredit dalam akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih sebesar Rp. 4.000.000 adalah jumlah yang harus dikurangkan dari Piutang Usaha untuk menentukan realisasi bersih. Saldo akun Beban Piutang Tak Tertagih biasanya dilaporkan dalam laporan laba rugi periode berjalan sebagai Beban Administratif. Klasifikasi ini digunakan karena tugas-tugas pemberian kredit dan penagihan biasanya merupakan tanggung jawab departemen dalam bidang administratif.
Apabila piutang usaha dari pelanggan dapat dipastikan tak tertagih sama sekali, maka piutang tersebut dihapuskan dari akun penyisihan sebagai berikut :
`21 Jan
Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Rp. 610.000


      Piutang Usaha-PT A


Rp. 610.000

Jumlah total akun penyisihan yang dihapus selama suatu periode jarang sekali dapat sama dengan jumlah akun penyisihan pada awal periode. Akun penyisihan akan memiliki saldo kredit pada akhir periode jika penghapusan yang dilakukan selama periode tersebut lebih kecil dari saldo awal. Akun penyisihan akan memiliki saldo debit jika penghapusan lebih besar dari saldo awal.
Piutang yang telah dihapuskan dari akun penyisihan mungkin saja dapat ditagih di kemudian hari. Jika itu terjdi, piutang tersebut harus ditimbulkan kembali dengan ayat jurnal yang merupakan kebalikan dari ayat jurnal penghapusan. Kas yang diterima sebagai pembayaran harus dicatat sebagai penerimaan pembayaran piutang. Sebagai contoh, asumsikan piutang sebesar Rp. 610.000 yang telah dihapuskan sebelumnya ternyata kemudian dapat ditagih pada tanggal 10 Juni. Ayat jurnal untuk menimbulkan kembali piutang dan ayat jurnal untuk mencatat penagihan adalah sebagai berikut :
·         Ayat Jurnal untuk menimbulkan kembali piutang yang telah dihapuskan sebelumnya.
10 Jun`
Piutang Usaha PT A

Rp. 610.000


     Penyisihan Piutang Tak Tertagih


Rp. 610.000

·         Ayat jurnal untuk mencatat penagihan piutang :
10 Jun`
Kas

Rp. 610.000


     Piutang Usaha PT A


RP. 610.000

2.      Metode Penghapusan Langsung (direct write-off method)
Kadang-kadang suatu perusahaan tidak melakukan penyisihan untuk piutang yang mungkin tidak tertagih. Hal ini dapat dibenarkan sepanjang diketahui bahwa kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang adalah kecil.
Apabila pada suatu saat diketemukan bahwa piutang dari salah satu pelanggan tidak akan tertagih, dan manajemen perusahaan memutuskan untuk menghapuskannya, maka baru pada saat inilah kerugian karena tidak tertagihnya piutang dicatat. Kerugian tersebut dicatat dengan mengkredit Piutang Usaha dan mendebet Beban Piutang Tak Tertagih.

Beban Piutang Tak Tertagih

Xxx


        Piutang Usaha


xxx

1 comment:

  1. Terimakasih Sharingnya, sangat bermanfaat
    untuk pembahasan mengenai, penghapusan piutang mungkin link berikut bisa menjadi tambahan referensi:
    https://www.krishandsoftware.com/blog/1580/pengertian-penghapusan-piutang/

    ReplyDelete

Powered by Blogger.