Tujuan dan Fungsi Periklanan
Iklan merupakan suatu
bentuk komunikasi, yang dapat digunakan
untuk membangun citra jangka panjang sebuah produk dan perusahaan ataupun untuk
mendorong terjadinya penjualan (Sulaksana, 2003:25). Sedangkan menurut Wells,
Burnett dan Moriarty (2006: 5):
“Advertising
is a complex from of communication that operates with objectives and strategies
leading to various types if impact on consumer thught, feelings and actions.”
(Iklan
adalah suatu bentuk kompleks dari komunikasi yang bertujuan mengaktualisasikan
strategi-strategi yang mengarah pada berbagai dampak pikiran, perasaan dan
prilaku audiens)
Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan periklanan umumnya mengandung
misi komunikasi. Periklanan adalah suatu komunikasi massa dan harus dibayar
dengan menarik kesadaran, menanamkan informasi, mengembangkan sikap, atau
mengharapkan adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan. Penetapan
tujuan periklanan merupakan aspek penting yang mendapat perhatian serius. Tanpa
tujuan yang baik, tidak mungkin mengarahkan dan mengendalikan keputusan dengan
efektif dan efisien.
Tujuan periklanan berfungsi sebagai
alat komunikasi dan koordinasi, memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan
serta sebagai alat evaluasi. Selain itu tujuan juga akan sangat membantu dalam
komunikasi dan membuat suatu garis antara keputusan strategis dan taktis.
Secara umum tujuan perusahaan mengiklankan produknya adalah dalam rangka
(Durianto, 2003) :
1. Menciptakan
kesadaran pada suatu merek di dalam benak konsumen. Brand awarness yang tinggi merupakan kunci untuk mencapai brand equity yang kuat. Para pemasar
harus menyadari bahwa tanpa Brand
awarness yang tinggi akan sulit untuk mendapatkan pangsa pasar yang tinggi.
2.
Mengkomunikasikan informasi kepada
konsumen mengenai keunggulan suatu merek. Manfaat ini berhubungan dengan
keunggulan dari sebuah produk dibanding produk lain.
3.
Mengasosiasikan suatu merek dengan
perasaan serta emosi tertentu. Tujuannya, agar ada hubungan emosi antara
konsumen dengan suatu merek.
4.
Membuat perilaku. Artinya perilaku
konsumen dapat dibentuk melalui kampanye periklanan. Mengembangkan atau
mengubah citra atau personalitas dari sebuah merek. Sebuah merek terkadang
mengalami keterpurukan dimata konsumen sehingga perlu diperbaiki citra atau
image-nya yang dilakukan melalui periklanan
5.
Mengembangkan persepsi positif calon
konsumen yang diharapkan kelak dapat menjadi pembeli potensial
6. Mengarahkan
konsumen untuk membeli produk. Tetapi yang harus disadari adalah iklan bukan
segalanya, karena keberhasilan suatu merek di pasar tidak hanya tergantung pada
periklanannya tapi juga ditentukan oleh elemen pemasaran lainnya.
Dari sekian banyak tujuan perusahaan
dalam periklanan seperti yang telah disebut di atas, hanya beberapa tujuan saja
yang harus dipilih. Tujuan tersebut harus benar-benar sesuai dengan apa yang
diinginkan perusahaan terhadap kampanye produknya, semakin efektif dan efisien
tujuan maka kemungkinan kampanye periklanan berhasil akan semakin terbuka.
Selain
itu terdapat beberapa fungsi dari sebuah periklanan diantaranya: (1) memberikan
informasi, (2) membujuk dan mempengaruhi, (3) menciptakan kesan (image), (4)
memuaskan keinginan, dan (5) sebagai alat komunikasi. Periklanan juga merupakan
salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Untuk
dapat menjalankan fungsi pemasaran, maka apa yang harus dilakukan dalam
kegiatan periklanan tentu saja harus lebih dari sekedar memberikan informasi.
Periklanan sebagai pemasaran harus mampu membujuk khalayak ramai agar
berprilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan untuk
mencetak penjualan dan keuntungan (Ruslan, 2005: 86).
Post a Comment