Metode Pembayaran Upah



  Metode Pembayaran Upah
Ada dua cara yang penting untuk membayar tenaga kerja, yaitu :
1.        Upah berdasarkan waktu.
Upah berdasarkan waktu telah lama merupakan jenis pembayaran upah yang paling umum. Menurut Spriegel dan Dale, penggunaannya telah meningkat dari tahun 1930 sampai tahun 1953. Di Amerika Serikat penggunaan tarif waktu untuk pegawai-pegawai yang menerima gaji atau pegawai-pegawai kantor sudah lazim. Tarif dasar atau dasar waktu digunakan sebagian karena kebiasaan, karena sulitnya menentukan standar pelaksanaan pekerjaan dan karena sikap dan kebiasaan manajemen yang ceroboh. Kadang-kadang dasar waktu digunakan apabila tekanan lebih banyak diberikan kepada mutu daripada jumlah hasil. Upah berdasarkan waktu juga digunakan apabila kecepatan kerja ditentukan oleh mesin. Upah berdasarkan waktu lainnya digunakan apabila terdapat penangguhan produksi bukan kemauan pelaksana. Upah berdasarkan waktu mempunyai beberapa kelemahan. Upah ini memberikan sedikit motivasi atau perangsang. Upah berdasarkan waktu memberikan beban yang lebih berat kepada pengawas atau mandor. Pegawai-pegawai mungkin tidak dapat mengetahui hubungan antara kegiatan dan hasil kerja mereka dengan upah yang mereka terima. Upah berdasarkan waktu membuat lebih sulit dalam merencanakan dan mengawasi biaya tenaga kerja. Pegawai-pegawai yang kecakapannya melebihi kecakapan rata-rata pegawai mungkin akan berhenti karena upah berdasarkan waktu, dan mencari pekerjaan dalam perusahaan atau pabrik lain yang menghargai hasil pekerjaan yang lebih baik.
2.        Upah berdasarkan hasil.
Kebanyakan perusahaan membayar kompensasi terutama untuk hasil kerja pegawai. Juga perusahaan-perusahaan yang membayar upah berdasarkan waktu mempunyai dasar ini sebagai tujuan utama. Dalam usaha meningkatkan hasil kerja pegawai di atas hasil yang diperoleh melalui upah berdasarkan waktu, dan untuk menghargai pegawai-pegawai yang hasil kerjanya meningkat, maka banyak perusahaan menggunakan rencana kompensasi insentif upah atau upah borongan. Upah berdasarkan hasil digunakan apabila kesatuan hasil dapat diukur, apabila ada hubungan yang erat antara kegiatan pegawai dan hasil kerjanya. Apabila pekerjaan ditentukan standarnya , jalannya pekerjaan teratur, kegagalan atau gangguan sedikit, atau jika banyak, hak ini telah diketahui oleh pegawai. Upah berdasarkan hasil juga digunakan apabila mutu kurang penting daripada jumlah hasil, pengawasan tidak dapat dilakukan dengan baik, atau apabila pengawasan biaya mengharuskan biaya tenaga kerja tiap kesatuan ditentukan lebih dahulu karena biayanya terbatas.




No comments

Powered by Blogger.