Bentuk-bentuk pengembangan karier
Bentuk-bentuk pengembangan karier
Masalah bentuk-bentuk dari pengembangan
karir tergantung pada jalur karir yang direncanakan oleh masing-masing
perusahaan, bagaimana suatu perusahaan menentukan suatu jalur karir bagi
karyawannya tergantung pada kebutuhan dan situasi perusahaan itu sendiri, namun
pada umumnya yang sering dilakukan oleh perusahaan adalah pendidikan, promosi
dan mutasi.
Bentuk-bentuk pengembangan karir yang
dapat dilaksanakan oleh perusahaan menyangkut tiga hal yaitu:
1.
Pendidikan dan pelatihan
Pendidikan
dan pelatihan adalah suatu kegiatan dari perusahaan yang bermaksud untuk
memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan
karyawan, sesuai dengan keinginan dari perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Alex S. Nitisemito mengemukakan
bahwa: “Pelatihan adalah suatu kegiatan yang bermaksud untuk memperbaiki dan
mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan, dan pengetahuan dari
karyawannya sesuai dengan keinginan perusahaan.” (1996:53)
Dalam pelatihan tersebut
terdapat beberapa sasaran utama yang ingin dicapai, dimana dengan tercapainya
sasaran tersebut kemungkinan sasaran lain dapat dicapai pula, sasarannya
tersebut adalah
1. Pekerjaan diharapkan lebih cepat dan lebih
baik.
2. Penggunaan bahan dapat lebih hemat.
3. Penggunaan peralatan dan mesin diharapkan
lebih tahan lama.
4. Angka kecelakaan diharapkan lebih kecil.
5. Tanggung jawab diharapkan lebih besar.
6. Biaya produksi diharapkan lebih rendah.
7. Kelangsungan perusahaan diharapkan lebih
terjamin.
Menurut Edwin B. Flippo diterjemahkan oleh
Bambang Wahyudi (1996:217-219) metode pendidikan dan pelatihan dapat dibagi
menjadi dua kelompok:
1. Pendidikan dan pelatihan karyawan-karyawan
operasional, terdiri atas:
a.
On the job
training, yaitu pendidikan dan pelatihan di tempat kerja.
b.
Vestibule School,
yaitu sekolah untuk mengatasi pelatihan yang umumnya sama dengan yang dihadapi
di tempat kerja.
c. Apprentieceship
training, yaitu
menggabungkan pelatihan di tempat kerja dengan pendidikan dari sekolah.
d.
Kursus-kursus secara khusus.
2.
Mengembangkan tenaga manajerial, melalui:
a. Metode sekolah, kuliah, ceramah, dan
sejenisnya.
b. Metode diskusi.
c. Metode Kasus.
d. Metode Bisnis. (1996:217-219)
Berdasarkan
uraian diatas bahwa pelatihan memiliki dua kelompok yaitu pendidikan dan
pelatihan pegawai operasional yang berhubungan dengan pelatihan diberikan kepada karyawan dengan berbagai
metode, baik diadakan dalam perusahaan maupun diadakan diluar perusahaan untuk
menghadapi kondisi yang sebenarnya di tempat kerja.
Agar
kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh karyawan dapat meningkatkan sehingga
memenuhi kriteria-kriteria posisi yang ada dalam perusahaan. Maka kemampuan
tenaga manajerial pun diperlukan yang berupa ceramah, diskusi dan metode kasus
untuk meningkatkan kemampuan manajerial para karyawan agar lebih berkompetensi.
2. Promosi
Promosi adalah proses kegiatan memindahkan
karyawan, dari suatu jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi, baik mengenai
tanggung jawab, tugas dan wewenang dari jabatan yang sebelumnya diduduki dan
biasanya promosi disertai dengan status sosial, wewenang (authority), tanggung jawab (responsibility)
dan penghasilan (Outcomes).
Menurut Manulang pengertian promosi adalah
sebagai berikut:
“Promosi berarti penaikan jabatan, yakni menerima
kekuasaan dan tanggung jawab yang lebih besar dari kekuasaan dan tanggung jawab
sebelumnya.” (1990:107)
Sedangkan menurut Edwin B. Flippo
diterjemahkan oleh Bambang Wahyudi pengertian promosi sebagai berikut:
“Promosi karyawan adalah perubahan kedudukan atau
posisi dari tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya, yang disertai dengan
semakin besarnya tanggung jawab, peningkatan status, tuntutan keahlian yang
lebih baik dan penghasilan yang semakin besar.” (1996:227)
Menurut Andrew F. Sikula diterjemahkan
oleh Malayu S.P. Hasibuan sebagai berikut: “Secara teknik promosi adalah suatu
perpindahan di dalam suatu organisasi dan satu posisi ke posisi lainnya yang
melibatkan baik peningkatan upah maupun status.” (2003:108)
Dasar atau syarat-syarat untuk promosi
tidaklah mutlak sama untuk setiap jabatan karena kemampuan yang diperlukan
untuk menduduki suatu jabatan tidak sama meskipun hal tersebut untuk jabatan
yang sejenis.
Ada beberapa syarat yang harus diketahui
sebagaimana pendapat dari Alex S. Nitisemito (1996:82) yaitu:
1.
Pengalaman
Banyaknya
pengalaman seorang karyawan seringkali dipakai sebagai salah satu syarat untuk
promosi, sebab dengan pengalaman yang lebih banyak diharapkan kemampuan yang
lebih tinggi, ide yang lebih banyak dan sebagainya.
2.
Tingkat pendidikan
Ada juga perusahaan yang mensyaratkan minimal
pendidikan untuk dapat dipromosikan pada jabatan tertentu. Alasannya adalah
bahwa dengan pendidikan yang lebih tinggi dapat diharapkan pemikiran yang lebih
baik
3.
Loyalitas
Loyalitas atau
kesetiaan terhadap perusahaan tempat bekerja seringkali dipakai sebagai syarat
untuk promosi, hal ini disebabkan dengan loyalitas yang tinggi diharapkan
tanggung jawab yang lebih besar.
4.
Kejujuran
Untuk menjabat
jabatan tertentu mungkin masalah kejujuran merupakan syarat promosi yang
penting, misalnya, untuk jabatan kasir pada umumnya syarat kejujuran merupakan
syarat utama yang harus diperhatikan.
5.
Tanggung jawab
Seringkali
perusahaan memerlukan tanggung jawab yang cukup besar sehingga masalah tanggung
jawab merupakan syarat utama promosi.
6.
Kepandaian bergaul
Untuk promosi
jabatan tertentu, mungkin diperlukan kepandaian bergaul sehingga persyaratan
kemampuan bergaul dengan orang lain perlu dicantumkan untuk promosi jabatan
tersebut.
7.
Prestasi kerja
Pada umumnya
setiap perusahaan selalu mencantumkan syarat prestasi kerja untuk promosi, ini
dapat dilihat dari catatan-catatan prestasi yang telah dikerjakan.
8.
Inisiatif dan kreatif
Untuk promosi
pada jabatan tertentu mungkin syarat tingkat inisiatif dan kreatif harus
diperhatikan, hal ini disebabkan untuk jabatan tersebut sangat diperlukan
inisiatif dan kreatif.
Tujuan promosi menurut Malayu S.P.
Hasibuan (2003:113) mengemukakan bahwa promosi bertujuan:
1. Untuk memberikan pengakuan jabatan dan
imbalan jasa yang semakin besar kepada karyawan yang berprestasi kerja tinggi.
2. Dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggaan
pribadi, status sosial yang semakin tinggi dan penghasilan yang semakin besar.
3. Untuk merangsang agar karyawan lebih bergairah
bekerja, berdisiplin tinggi dan memperbesar produktifitas kerjanya.
4. Untuk menjamin stabilitas kepegawaian
dengan direalisasikannya promosi kepada karyawan dengan dasar dan pada waktu
yang tepat serta penilaian yang
5. dapat menimbulkan keuntungan berantai (multiplier effect) dalam perusahaan
karena timbulnya lowongan berantai.
6. Memberikan kesempatan kepada karyawan
untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasinya yang lebih baik demi keuntungan
optimal perusahaan.
7. Untuk menambah / memperluas pengetahuan
serta pengalaman kerja para karyawan dan ini merupakan daya dorong bagi
karyawan lainnya.
8. Untuk mengisi kekosongan jabatan karena
jabatan itu tidak lowong maka dipromosikan karyawan lainnya.
9. Karyawan yang dipromosikan kepada jabatan yang
tepat, semangat, kesenangan dan ketenangannya dalam bekerja semakin meningkat
sehingga produktifitas kerjanya juga meningkat.
10. Untuk mempermudah penarikan pelamar,
menyebabkan adanya kesempatan promosi merupakan daya pendorong serta perangsang
bagi pelamar-pelamar untuk memasukkan lamarannya.
11. Promosi akan memperbaiki status karyawan
dari karyawan sementara menjadi karyawan tetap setelah lulus dalam masa
percobaan.
Dari
uraian di atas terlihat bahwa perusahaan melakukan promosi untuk karyawannya
memiliki beberapa tujuan dimana kesemuanya itu merupakan tanda kepedulian dan
penghargaan perusahaan pada para karyawannya serta untuk efektifitas
perusahaan.
Sedangkan
jenis-jenis promosi menurut Malayu P. Hasibuan (2000:112) yaitu:
1.
Promosi sementara (temporary
promotion).
Promosi yang biasa digunakan apabila
organisasi harus mengisi suatu jabatan kosong untuk sementara waktu karena
sesuatu hal.
2.
Promosi tetap (permanent
promotion).
Promosi yang berlangsung dalam jangka
waktu yang relatif lama dan bersifat tetap.
3.
Promosi kecil (small
scale promotion).
Promosi yang
dilaksanakan dalam bentuk “up grading”
untuk meningkatkan kecakapan tenaga kerja yang bersangkutan, sedangkan wewenang
dan pendapatnya tidak mengalami perubahan.
4.
Promosi kering (dry
promotion).
Promosi yang dilaksanakan dengan disertai
peningkatan wewenang, hak dan tanggung jawab tetapi pendapatan tidak berubah.
Berdasarkan
uraian di atas terlihat bahwa promosi memiliki beberapa jenis, hal ini
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi dari suatu perusahaan sehingga dengan
ini perusahaan dapat memilih jenis promosi mana yang akan digunakan untuk
mempromosikan para karyawan.
Selanjutnya promosi dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu:
1.
Dari dalam perusahaan
Keuntungannya, moral dari karyawan cenderung bisa
ditingkatkan, loyalitas terjamin, identitas karyawan diketahui.
Kerugiannya, kemungkinan menerima ide-ide baru
kecil, adanya promosi yang dipaksakan.
2.
Dari luar perusahaan
Keuntungannya, kemungkinan masuknya ide baru
diharapkan lebih besar, unsur subjektif dari seleksi dapat dihindarkan.
Kerugiannya, loyalitas yang bersangkutan
belum tentu diketehui, belum mengenal lingkungan organisasi sehingga memerlukan
waktu untuk beradaptasi.
3. Mutasi
Mutasi atau perpindahan adalah kegiatan
dari pimpinan perusahaan untuk memindahkan karyawan dari satu jabatan ke
jabatan lain yang dianggap setingkat atau sejajar, mutasi ini merupakan
kegiatan rutin perusahaan untuk melaksanakan prinsip “the right man on the right place ” sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan secara efektif dan efisien.
Beberapa ahli mengemukakan definisi
tentang mutasi dan penulisnya hanya mengambil beberapa diantaranya adalah:
Menurut Alex S. Nitisemito mengemukakan bahwa:
”Mutasi adalah kegiatan rutin dari perusahaan
untuk melaksanakan prinsip “the right man
in the right place” atau “orang tepat
pada tempat kerja”. Dengan
demikian, mutasi dijalankan agar pekerjaan dapat dilakukan secara lebih efektif
dan efisien.” (1996:71)
Menurut S.P. Hasibuan mengemukakan bahwa: ”Mutasi adalah suatu perubahan posisi /
jabatan / tempat / pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun
vertical (promosi / demosi) di dalam satu organisasi.” (2000:102)
Pada
dasarnya mutasi termasuk dalam fungsi pengembangan karyawan kerena tujuannya
adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja dalam perusahaan
tersebut.
Tujuan mutasi menurut Malayu S.P. Hasibuan (2000:102) sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan produktivitas kerja
karyawan.
2. Untuk menciptakan keseimbangan antara
tenaga kerja dengan komposisi pekerjaan atau jabatan.
3. Untuk memperluas atau menambah pengetahuan
karyawannya.
4. Untuk menghilangkan rasa bosan/ jemu
terhadap pekerjaannya.
5. Untuk memberikan perangsang agar karyawan
mau berupaya meningkatkan karier yang lebih tinggi.
6. Untuk pelaksanaan hukuman/ sanksi atas
pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya.
7. Untuk memberikan pengakuan dan imbalan
terhadap prestasinya.
8. Untuk alat pendorong agar spirit kerja
meningkat melalui persaingan terbuka.
9. Untuk tindakan pengamanan yang lebih baik.
10. Untuk menyesuaikan pekerjaan dengan
kondisi fisik karyawan.
11. Untuk mengatasi perselisihan antara sesama
karyawan.
Alasan-alasan dilaksanakannya mutasi
menurut M. Manulang (1995:111)
adalah:
1.
Mutasi karena keinginan karyawan.
Pada umumnya
hanya pemindahan karyawan kepada jabatan yang sama saja, dalam arti wewenang,
tanggung jawab ataupun tingkat upayanya sama. Hal ini disebabkan;
Karyawan
tersebut merasa kurang tepat pada jabatannya semula, tidak dapat bekerja sama
dengan rekan kerja ataupun dengan atasannya, karyawan tersebut merasa bahwa
keadaan atau lingkungan dimana ia bekerja kurang sesuai dengan keadaan fisiknya
dan sebagainya.
2. Mutasi karena keinginan perusahaan hal ini
dapat terjadi, karena untuk menjadi kepercayaan karyawan, bahwa mereka tidak
akan diberhentikan, untuk menghindarkan rasa bosan karyawan, untuk
menyelesaikan sementara, misalnya karena seseorang tidak masuk kerja.
Berdasarkan
uraian di atas terlihat bahwa mutasi merupakan suatu langkah yang diambil
perusahaan bagi para karyawannya untuk memberikan suatu perubahan agar
perusahaan lebih efisien dalam pemanfaatan sumber daya manusia yang
dimilikinya.
Adapun Jenis-jenis mutasi menurut terdiri atas:
1. Mutasi atas dasar unit aktivitas dimana
karyawan melakukan pekerjaannya, terbagi dalam:
a. Mutasi antar seksi
b. Mutasi antar bagian
c. Mutasi antar perusahaan
2. Mutasi atas dasar maksud dan tujuan,
terbagi dalam:
a. Production
transfers
Mutasi karyawan dari jabatan yang satu ke
jabatan yang sama dalam lingkungan produksi yang berbeda.
b. Replacement transfers
Mutasi karyawan yang sudah lama dinasnya
kepada jabatan yang sama pada departemen yang lain untuk menggantikan karyawan
yang sedikit masa dinasnya dan diberhentikan.
c. Verisaltility transfers
Mutasi karyawan dengan tujuan agar
karyawan yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan atau ahli dalam berbagai
lapangan pekerjaan.
d. Shift transfers
Mutasi karyawan dari ploeg satu ke ploeg
yang lainnya.
Mutasi karyawan dari satu jabatan ke
jabatan lain atau ke jabatan yang sama dalam departemen yang berlainan dengan
maksud agar dapat bekerja sama dengan rekan kerjanya atau atasannya.
3. Mutasi atas dasar lamanya karyawan
tersebut memangku jabatan yang baru yaitu:
a. Temporary transfers
Mutasi yang dimaksudkan hanya untuk
sementara saja, jadi perusahaan bermaksud meninggalkan karyawan yang
bersangkutan kejabatannya semula.
b. Permanent transfers
Mutasi yang dimaksudkan untuk memangku
jabatan yang baru untuk selama-lamanya sampai tiba waktu kemudian karyawan
tersebut dipindahkan lagi ke jabatan lain baik karena promosi maupun sebab-sebab
lainnya.
Berdasarkan uraian diatas maka
bentuk-bentuk dari pada pengembangan karier yang beraneka ragam yaitu berupa
pendidikan dan pelatihan yang diberikan perusahaan baik untuk kemampuan
manajerial maupun kemampuan teknis. Dengan adanya pelatihan maka karyawan dapat
mengembangkan dirinya dan perusahaan pun dapai mencapai tujuan yang diingikan
melalui karyawan-karyawan yang berpotensi.
Apabila dapat mengikuti pendidikan dan
pelatihan dengan baik maka perusahaan dapat mempromosikan karyawan yang layak
untuk mendapatkan tugas dan wewenang yang lebih tinggi dengan berbagai bentuk
promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Selain promosi maka perusahaan pun
dapat mengadakan mutasi bagi para karyawannya yaitu memindahkan seorang pegawai dengan tugas dan wewenang
yang setingtkat atau sejajar dengan pekerjaan yang diberikan sebelumnya. Mutasi
dapat mengakibatkan bertambah atau berkurangnya tugas dan wewenang seorang
karyawan dengan jabatan yang setingkat.
Post a Comment