Analisis Teknikal



Analisis Teknikal.
            Analisis fundamental yang telah dibahas diatas, berusaha menganalisis faktor-faktor fundamental yang menyebabkan terjadinya perubahan harga sekuritas. Di lain pihak, analisis teknikal memulai analisisnya dengan hanya memperhatikan perubahan harga sekuritas itu sendiri dari waktu ke waktu. Para pendukung pendekatan ini berpendapat bahwa faktor-faktor fundamental dari suatu sekuritas telah tercermin (dinyatakan) dalam harga sekuritas.
            Analisis teknikal didasarkan pada anggapan bahwa harga suatu sekuritas akan ditentukan oleh penawaran dan permintaan terhadap sekuritas tersebut. Oleh karena itu teknik-teknik analisis dalam pendekatan ini dirancang untuk mengukur kedua aspek diatas (penawaran dan permintaan).
            Analisis teknikal didasarkan pada asumsi-asumsi dasar yang digunakan yaitu:
1.      Harga sekuritas akan ditentukan oleh interaksi antara penawaran dan permintaan sekuritas.
2.      Penawaran dan permintaan sekuritas itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang rasional maupun irrasional.
3.      Perubahan harga sekuritas cenderung bergerak pada satu arah tertentu (trend).
4.      Pergeseran penawaran dan permintaan sekuritas akan mempengaruhi arah perubahan harga.
5.      Pola-pola tertentu yang terjadi pada masa lampau akan berulang kembali pada masa yang akan datang.
Berikut ini akan dibahas beberapa teknik dari analisis teknikal:
a.       Teori Dow.
                  Teori ini berusaha menggambarkan trend yang terjadi di pasar sekuritas atau pada sekuritas individual. Berdasarkan tingkat kepentingan dan jangka waktunya, pergerakkan harga sekuritas dapat dibedakan menjadi pergerakkan primer, pergerakkan sekunder, dan pergerakkan tertier. Pergerakkan primer menunjukkan trend jangka panjang pasar modal, pergerakkan sekunder pada umumnya hanya berlangsung selama beberapa bulan. Pergerakkan ini mengkoreksi harga-harga sekuritas, tetapi tidak mengubah arah pergerakkan primer. Sementara itu pergerakkan tertier menunjukkan fluktuasi harian dari harga-harga sekuritas. Pencatatan fluktuasi harian ini berguna untuk menetukan trend primer dan trend sekunder.
b.      Analisis Grafik.
                  Dalam analisis teknikal, sangat dibutuhkan adanya penggambaran grafik yang menunjukkan pola perubahan harga sekuritas dan indeks pasar modal. Dengan memvisualisasikan perubahan harga historis diharapkan akan dapat ditentukan pola-pola tertentu yang berguna bagi peramalan harga sekuritas dan kondisi pasar modal.
c.       Analisis Keluasan Pasar.
                        Analisis ini berguna untuk mengetahui keadaan pasar modal. Apabila analisis ini dapat memprediksi kondisi pasar secara umum, maka harga sekuritas individual akan dapat diramalkan. Hal ini karena pada umumnya harga- harga sekuritas akan bergerak searah dengan pasar. Analisis keluasan pasar dilakukan dengan membandingkan jumlah sekuritas yang mengalami kenaikan harga dengan jumlah sekuritas yang mengalami penurunan harga, serta mengakumulasikannya.
                        Dengan memperhatikan keluasan pasar, analis dapat mengambil kesimpulan tentang keadaan pasar modal apakah banyak permintaannya atau sebaliknya. Kesimpulan tersebut selanjutnya akan mempengaruhi penilaian terhadap harga sekuritas individual.   
d.      Analisis Kekuatan Relatif (Relative Strenght Analysis).
                        Analisis ini pada dasarnya berusaha mengidentifikasikan sekuritas yang memiliki kekuatan relatif terhadap sekuritas lain. Harga sekuritas tersebut (yang memiliki kekuatan relatif) akan menaikkan lebih cepat dari harga sekuritas lain dalam keadaan sedikit permintaan. Sebaliknya jika pasar modal berada dalam keadaan sedikit permintaan, maka penurunan harga sekuritas yang memiliki kekuatan relatif akan berjalan lebih lambat dari sekuritas lain.
                  Dengan menginvestasikan dana pada sekuritas yang mempunyai kekuatan relatif di masa lampau, investor akan memperoleh tingkat keuntungan yang lebih tinggi. Analisis kekuatan relatif dapat dilakukan dengan membandingkan data harga sekuritas individual dengan harga rata-rata industri atau rata-rata pasar.
                  Analisis kekuatan relatif umumnya dilakukan dengan menggambarkan rasio-rasio perbandingan dalam sebuah grafik (untuk beberapa jenis sekuritas). Sekuritas yang mempunyai kekuatan relatif yang lebih besar merupakan kesempatan investasi yang memiliki prospek yang lebih bagus.
e.   Analisis Rata-rata Bergerak (Moving Average Analysis).
                  Analisis ini dapat dilakukan pada sekuritas individual, industri, atau pasar secara keseluruhan. Melalui perhitungan rata-rata bergerak, harga sekuritas akan dapat diketahui pola perubahan harga tersebut. Selanjutnya hasil perhitungan akan dibandingkan dengan harga pasar sekuritas.
                  Analisis rata-rata bergerak dapat digunakan untuk meramalkan kondisi pasar modal dan untuk menentukan keputusan investasi (misalnya kapan harus menjual atau membeli sekuritas). Analis akan menyarankan pembelian suatu sekuritas apabila harga pasar sekuritas tersebut berada di bawah garis rata-rata bergerak dengan trend naik. Di lain pihak, analis akan menyarankan penjualan suatu sekuritas apabila harga pasar sekuritas tersebut berada di atas garis rata-rata bergerak dengan trend menurun.  


Analisis Teknikal.Analisis Teknikal.Analisis Teknikal.Analisis Teknikal.Analisis Teknikal.Analisis Teknikal.
Analisis Teknikal.
Analisis Teknikal.
Analisis Teknikal.
Analisis Teknikal.
Analisis Teknikal.
Analisis Teknikal.
Analisis Teknikal.
Analisis Teknikal.Analisis Teknikal.Analisis Teknikal.Analisis Teknikal.Analisis Teknikal.  Analisis Teknikal. Analisis Teknikal.  analisis Teknikal.   Analisis Teknikal.       

No comments

Powered by Blogger.