Bentuk Pengembangan Karier
Bentuk Pengembangan Karier
Bagaimana
suatu perusahaan menentukan bentuk pengembangan karier yang akan dijalankan,
tergantung pada kebutuhan dan kebijakan masing-masing perusahaan. Pada umumnya
perusahaan mengaplikasikan program pengembangan kariernya dalam bentuk :
1. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan
dan pelatihan merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama
untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia. Pendidikan
pada umumnya berkaitan dengan usaha untuk meningkatkan keahlian atau kecakapan
manajerial karyawan dalam suatu instansi atau organisasi, sedangkan pelatihan
lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan karyawan dalam
bidang operasional. Pendidikan dan pelatihan dapat dipandang sebagai salah satu
bentuk investasi. Oleh karena itu setiap organisasi atau instansi yang ingin
berkembang harus memperhatikan masalah pendidikan dan pelatihan bagi
karyawannya.
Pentingnya
program pendidikan dan pelatihan bagi suatu organisasi atau perusahaan menurut Prof.
DR. Soekidjo Notoatmodjo
(1998;27) adalah sebagai berikut :
a.
Karyawan
yang menduduki suatu jabatan tertentu dalam perusahaan, belum tentu mempunyai
kemampuan yang sesuai dengan persyaratan yang diperlukan dalam jabatan
tersebut. Oleh karena itu karyawan perlu penambahan kemampuan yang mereka
perlukan.
b.
Kemajuan
ilmu dan teknologi akan berpengaruh terhadap suatu perusahaan atau organisasi,
jabatan yang dulu belum diperlukan sekarang menjadi diperlukan. Kemampuan orang
yang akan menduduki jabatan tersebut kadang-kadang tidak ada, dengan demikian
diperlukan penambahan atau peningkatan kemampuan yang diperlukan oleh jabatan
tersebut.
c.
Bila
suatu perusahaan atau organisasi ingin berkembang, maka promosi merupakan suatu
keharusan karena promosi dapat meningkatkan produktivitas kerja seorang
karyawan. Kadang-kadang kemampuan karyawan yang akan dipromosikan masih belum
cukup untuk menduduki jabatan tertentu, untuk itulah diperlukan pendidikan dan
pelatihan.
d. Pada masa sekarang baik instansi swasta maupun pemerintah
merasa terpanggil untuk menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bagi para
karyawannya agar diperoleh efektifitas dan efisiensi kerja.
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dengan mengadakan
pendidikan dan pelatihan menurut Henry Simamora (1992) yang dikutip oleh Ambar Rosidah (2003;176) adalah sebagai berikut :
“a. Memperbaiki kinerja,
memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi
b.
Mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru
supaya, menjadi karyawan yang kompeten
c.
Membantu memecahkan masalah operasional
d.
Mempersiapkan karyawan untuk promosi
e. Memenuhi
kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan pribadi”.
Pendidikan dan pelatihan dapat dijadikan sebagai sarana
untuk belajar bagi para karyawan. Hal ini perlu terus-menerus dilakukan karena
pada hakekatnya pendidikan seseorang itu tidak pernah berakhir. Selalu ada
sesuatu untuk dipelajari. Pendidikan dan pelatihan akan terus mendorong
karyawan untuk bekerja terus dengan sebaik-baiknya dan membantu menambah hasil
pekerjaannya.
2. Promosi
Istilah promosi dalam manajemen sumber daya manusia, dapat
diartikan sebagai kemajuan seorang karyawan pada suatu tugas yang lebih baik,
dipandang dari sudut tanggung jawab yang lebih berat, martabat atau status yang
lebih tinggi, kecakapan yang lebih baik, dan terutama tambahan pembayaran upah
atau gaji. Syarat waktu, tempat, atau syarat-syarat kerja lainnya dapat juga
merupakan ciri dari “tugas yang lebih baik”, dimana seorang karyawan mendapat
promosi, tetapi jika tugas tidak mengandung kecakapan atau tanggung jawab yang
lebih besar serta pembayaran yang lebih tinggi, maka ini bukan merupakan
promosi.
Dasar untuk prosedur kenaikan jabatan yang baik adalah
prosedur yang mempertimbangkan kecakapan dan lamanya masa kerja. Promosi dapat
juga didasarkan atas ujian. Hal ini terjadi apabila terbuka lowongan dalam
jabatan yang lebih tinggi. Promosi bagi karyawan adalah lebih penting dari
kenaikan gaji. Umumnya setiap promosi berarti suatu pemberian upah berupa uang
yang lebih banyak. Jika seorang karyawan mengetahui ada kesempatan untuk
mendapatkan promosi, maka ada dorongan bagi karyawan tersebut untuk tetap
bekerja. Jadi dapat dikatakan bahwa promosi sebenarnya mempunyai nilai karena
promosi merupakan pengakuan antara lain terhadap prestasi kerja.
Menurut
Drs. H. Malayu Hasibuan
(2002;108) :
“Promosi
berarti perpindahan yang memperbesar authority dan responsibility karyawan ke
jabatan yang lebih tinggi di dalam satu organisasi sehingga kewajiban, hak,
status, dan penghasilannya semakin besar”.
Dasar atau syarat promosi tidaklah mutlak sama untuk setiap
jabatan karena kemampuan yang diperlukan untuk menduduki suatu jabatan tidak
sama meskipun hal itu untuk jabatan yang sejenis. Menurut H.M.
Hasibuan (2002;109), ada beberapa
syarat dalam promosi, yaitu :
a.
Pengalaman
atau senioritas
Pengalaman yang
lebih banyak diharapkan akan memberikan kemampuan yang lebih baik atau tinggi
dan ide yang lebih banyak pula.
b.
Tingkat
pendidikan
Perusahaan perlu
mensyaratkan jenjang pendidikan minimal bagi seorang karyawan untuk dapat
dipromosikan pada jabatan tertentu. Karyawan yang pendidikannya lebih tinggi
diharapkan memiliki pemikiran yang lebih baik.
c.
Loyalitas
Loyalitas yang
tinggi pada perusahaan diharapkan dapat mempertinggi pula rasa tanggung jawab
dan disiplin karyawan.
d. Tanggung jawab
Tanggung jawab
merupakan syarat yang penting karena dalam bekerja diperlukan adanya rasa
tanggung jawab dari pekerja, agar hasil dari pekerjaan tersebut baik dan
memuaskan.
e.
Kejujuran
Kejujuran
merupakan syarat yang tak kalah pentingnya karena kejujuran akan membuat
seseorang dipercaya untuk melakukan suatu tugas atau tanggung jawab.
f. Prestasi kerja
Pada
umunya setiap perusahaan memakai prestasi kerja sebagai syarat utama dalam
suatu kenaikan jabatan atau promosi.
g.
Inisiatif
dan kreatif
Karyawan
dengan daya inisiatif dan kreatif yang tinggi akan mampu memunculkan ide-ide
yang segar dan berisi, hal ini akan sangat bermanfaat bagi kemajuan perusahaan.
h.
Kepandaian
bergaul
Dalam hal
ini mencakup pula kepandaian dalam hal berkomunikasi. Karyawan harus mampu
berkomunikasi dengan baik karena komunikasi mempunyai peranan yang penting
dalam kehidupan manusia maupun organisasi.
Tujuan dilakukannya kegiatan promosi bagi para karyawan
bukan tanpa tujuan. Menurut .H.M.Hasibuan (2002;113), promosi karyawan bertujuan untuk :
a. Memberikan
pengakuan, jabatan, dan imbalan jasa yang semakin besar kepada karyawan yang berprestasi tinggi.
b.
Menimbulkan
kepuasan dan kebanggaan pribadi, status yang semakin tinggi, dan penghasilan
yang semakin besar.
c.
Merangsang
gairah kerja karyawan.
d.
Mencapai
stabilitas kepegawaian.
e.
Mengembangkan
loyalitas dan inovasi yang lebih baik demi keuntungan optimal perusahaan.
f.
Memperluas
pengetahuan dan pengalaman kerja karyawan.
g.
Mengisi
kekosongan jabatan.
h.
Meningkatkan
produktivitas kerja karyawan.
i.
Mempermudah
penarikan pelamar kerja.
j.
Memperbaiki
status karyawan.
Menurut H.M.
Hasibuan (2002;113), jenis promosi
ada empat, yaitu :
a. Promosi
sementara
Promosi
sementara digunakan bila organisasi harus mengisi suatu jabatan yang kosong
untuk sementara waktu.
b. Promosi tetap
Promosi tetap
berlangsung dalam jangka waktu lama dan bersifat tetap.
c. Promosi kecil
Promosi kecil dilaksanakan dalam bentuk up grading,
bertujuan untuk meningkatkan kecakapan tenaga kerja, tetapi wewenang dan
pendapatannya tidak mengalami perubahan. Up grading adalah perubahan
seorang pegawai dari pekerjaan yang kurang memerlukan kecakapan kepada
pekerjaan lain yang lebih memerlukan kecakapan.
d. Promosi kering
Promosi
kering dilaksanakan dengan disertai peningkatan wewenang, hak, dan tanggung
jawab, tetapi pendapatan tidak mengalami perubahan.
Karyawan yang akan dipromosikan bisa saja berasal dari luar
perusahaan, dengan begitu kemungkinan masuknya ide-ide baru lebih besar dan
unsur subjektif dari seleksi dapat diharapkan, tetapi perusahaan harus
berhati-hati karena loyalitas karyawan yang berasal dari luar perusahaan belum
diketahui dengan pasti dan karyawan tersebut belum mengenal lingkungan
organisasi sehingga memerlukan waktu untuk beradaptasi. Untuk membentuk suatu
manajemen kepegawaian yang efektif, sistem promosi yang baik mutlak diperlukan.
3. Mutasi
Mutasi
atau pemindahan adalah kegiatan untuk memindahkan karyawan dari suatu pekerjaan
ke pekerjaan lain yang dianggap setingkat atau sejajar. Dalam hal ini mutasi
dimaksudkan untuk menghindarkan setiap usaha untuk menaikkan atau menurunkan
jabatan karyawan tanpa mengindahkan prosedur yang telah ditetapkan untuk
perubahan-perubahan yang efektif.
Seperti
halnya dengan promosi, mutasi dimaksudkan untuk menempatkan pegawai atau
karyawan dalam jabatan-jabatan, dimana mereka dapat memperoleh kepuasan kerja
yang lebih besar dan membantu kegiatan mereka terhadap organisasi.
Adapun
dasar dilakukannya mutasi menurut Moekijat (2002:15)adalah:
a. Merit System,
mutasi karyawan yang didasarkan pada prestasi kerja karyawan.
b. Seniority System,
mutasi yang didasarkan atas usia, masa kerja, pengalaman kerja karyawan.
c. Spoil System,
mutasi karyawan yang didasarkan atas hubungan kekeluargaan.
Tujuan
mutasi menurut Alex S. Nitisemito (2002;118) adalah sebagai berikut:
a. Persiapan untuk promosi
b. Untuk menempatkan orang yang tepat pada jabatan yang tepat
c. Meningkatkan kerjasama kelompok
d. Meningkatkan semangat dan gairah kerja karyawan
e. Melaksanakan kebijakan dan peraturan
Mutasi berguna juga untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan karyawan, menghindari rasa bosan pada karyawan yang disebabkan karena
pekerjaan yang sifatnya rutin atau tidak ada tantangannya, dan juga untuk
mengoreksi kekurangan dan kesalahan dalam pelaksanaan seleksi. Jenis
pelaksanaan mutasi ada dua, yaitu :
a. Mutasi biasa
Yaitu
mutasi pegawai tanpa diiringi kenaikan jabatan. Tujuan dilakukannya mutasi ini
adalah untuk memenuhi keinginan pegawai yang bersangkutan dan menempatkan
pegawai sesuai dengan kecakapan dan kemampuannya
b. Mutasi promosi
Yaitu
mutasi yang diikuti dengan kenaikan jabatan. Mutasi ini dilakukan dengan tujuan
untuk membina karier pegawai dan mengembangkan kemampuan pegawai.
Indikator-indikator
pengembangan karir menurut T. Hani Handoko (2003;131)
1) Prestasi kerja
Kegiatan
paling penting untuk memajukan karier adalah prestasi kerja yang baik, karena
hal ini mendasari semua kegiatan pengembangan karier.
2) Exposure
Kemajuan
karir ditentukan oleh exposure, berarti menjadi lebih dikenal oleh orang-orang
yang memutuskan promosi, transfer, dan kesempatan karir lainnya.
3) Permintaan berhenti
Hal
ini merupakan suatu cara untuk mencapai sasaran karir apabila ada kesempatan
karir ditempat lain, sehingga dengan permintaan berhenti tesebut, yang
bersangkutan berpindah tempat kerja. Berpindah-pindah tempat tersebut sementara
bagi manajer professional merupakan strategi karir mereka.
4) Kesetiaan organisasional
Setia
pada organisasi dimana seseorang bertugas turut menentukan kemajuan karir yang
bersangkutan.
5) Mentors dan sponsor
Para
mentor atau pembimbing karir bila berhasil membimbing karir karyawan atau pengembangan karirnya lebih lanjut, maka
para mentor dapat menjadi sponsor mereka. Seorang sponsor adalah orang yang
dalam organisai yang dapat menciptakan kesempatan-kesempatan pengembangan karir
bagi orang-orang lain. Seringkali sponsor karyawan adalah atasan mereka.
6) Kesempatan-kesempatan untuk tumbuh
Hal
ini terjadi, apabila karyawan meningkatkan kemampuan, misalnya melalui program
latihan, penambahan gelar dan sebagainya. Hal ini berguna bagi departemen
personalia dalam pengembangan sumber daya manusia internal maupun bagi
pencapaian rencana karir karyawan.
bentuk pengembangan karir mengadaptasi dari buku apa ya?
ReplyDeletetolong tuliskan daftar pustakanya
ReplyDelete