Pengertian Pengembangan Karir



          Banyak ahli manajemen, khususnya manajemen personalia yang mengemukakan tentang pentingnya pengembangan karir pegawai, baik pada kantor pemerintah maupun swasta. Pengembangan karir ini dimaksudkan agar para pegawai memiliki jenjang karir yang sesuai dengan tingkat pendidikan, pengetahuan dan pengalamannya. Apabila tidak dilakukan penjenjangan karir, maka karir pegawai akan terhambat yang pada akhirnya akan berdampak pada kualitas kerjanya. Dengan dilakukannya pengembangan penjenjangan karir, diharapkan terwujud suatu efektivitas kerja yang diinginkan.
          Pengembangan karir adalah proses pelaksanaan (implementasi) perencanaan karir, dimana hal ini dilakukan melalui dua cara yakni cara diklat dan non diklat (Irawan et. al., 1997:176). Sedangkan Andrew J. Dubrin (dalam Mangkunegara, 2000:77) mengemukakan bahwa:
“Career development, from the standpoint of the organization, is the personel activity which helps individuals plan their future career within the enterprise, in order to help the enterprise achieve and the employee achieve maximum self-development”.

          Berdasarkan pendapat Andrew J. Fubrin di atas dapat dikatakan bahwa pengembangan karir adalah aktivitas personalia yang membantu para karyawan merencanakan karir masa depan mereka di perusahaan agar perusahaan dan pegawai yang bersangkutan dapat mengembangkan diri secara maksimal. Sedangkan menurut Handoko (1996:123) yang dimaksud dengan pengembangan karir adalah:
“Peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karir”.
          Nawawi (1998:289) mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian pengembangan karir sebagai berikut:
“1. Pengembangan karir adalah suatu rangkaian (urutan) posisi atau jabatan yang ditempati seseorang selama masa kehidupan tertentu.
2.   Pengembangan karir adalah perubahan nilai-nilai, sikap dan motivasi yang terjadi pada seseorang karena dengan penambahan/peningkatan usianya akan menjadi semakin matang.
3.   Pengembangan karir adalah usaha yang dilakukan secara formal dan berkelanjutan dengan difokuskan pada peningkatan dan penambahan kemampuan seorang pekerja”.

          Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengembangan karir selain merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dilakukan oleh organisasi, juga melibatkan kepentingan masing-masing individu pegawai/anggota organisasi tersebut. Di samping itu, pengembangan karir akan meningkatkan kemampuan individu pegawai yang menjadi salah satu faktor pendukung tercapainya tujuan organisasi.

2.2.3 Tujuan Pengembangan Karir
          Tujuan pengembangan karir dikemukakan oleh Andrew J. Dubrin (dalam Mangkunegara, 2000:77) sebagai berikut:
1.  To aid in achieving individual and organizational goals;
2.    To indicate concern for the welfare of individuals;
3.    To help individuals realized their potential;
4.    To strengthen the relationship between the individual and the organization;
5.    To demonstrate social responsibility;
6.    To aid affirmative action programs;
7.    To reduce turnover and personnel costs;
8.    To reduce managerial and proffesional absolescence;
9.    To encourage the long-range point of view”.

          Secara lebih jelas, Mangkunegara (2000:77-78) menguraikan satu persatu pendapat Dubrin di atas sebagai berikut.
1.    Membantu dalam pencapaian tujuan individu dan perusahaan
Pengembangan karir membantu pencapaian yujuan perusahaan dan tujuan individu. Seorang pegawai yang sukses dengan prestasi kerja sangat baik kemudian menduduki posisi jabatan yang lebih tinggi, hal ini berarti tujuan perusahaan dan tujuan individu tercapai.
2.    Menunjukkan hubungan kesejahteraan pegawai
Perusahaan merencanakan karir pegawai dengan meningkatkan kesejahteraannya agar pegawai lebih tinggi loyalitasnya.
3.    Membantu pegawai menyadari potensi kemampuan mereka
Pengembangan karir membantu menyadarkan pegawai akan kemampuannya untuk menduduki suatu jabatan tertentu sesuai dengan potensi dan keahliannya.


4.    Memperkuat hubungan antara pegawai dan perusahaan
Pengembangan karir akan memperkuat hubungan dan sikap pegawai terhadap perusahaannya.
5.    Membuktikan tanggung jawab sosial
Pengembangan karir suatu cara menciptakan iklim kerja yang positif dan pegawai-pegawai menjadi lebih bermental sehat.
6.    Membantu memperkuat pelaksanaan program-program perusahaan
Pengembangan karir membantu program-program perusahaan lainnya agar tujuan perusahaan tercapai.
7.    Mengurangi turnover dan biaya kepegawaian
Pengembangan karir dapat menjadikan turn over rendah dan begitu pula biaya kepegawaian menjadi lebih efektif.
8.    Mengurangi keusangan profesi dan manajerial
Pengembangan karir dapat menghindarkan dari keusangan dan kebosanan profesi dan manajerial.
9.    Menggiatkan analisis dari keseluruhan pegawai
Perencanaan karir dimaksudkan mengintegrasikan
10. Menggiatkan suatu pemikiran (pandangan) jarak waktu yang panjang

No comments

Powered by Blogger.