Daya Tarik Pesan
Daya
tarik pesan merupakan kekuatan iklan dilihat dari penyampaian pesan apakah
menarik perhatian penontonnya atau tidak, dan isi pesan pada iklan apakah
berkenan bagi penontonnya atau melibatkan kepentingan penontonnya atau tidak.
Dengan kata lain penyampaian pesan dapat diartikan sebagai penggunaan bahasa
yang mudah dimengerti dan mampu menarik perhatian khalayak sasaran. Sedangkan
isi pesan pada iklan harus berupa pesan yang bersifat persuasif, yang memiliki
“bahan-bahan” yang tepat untuk menarik perhatian, meyakinkan dan menyentuh atau
mampu menggerakan khalayak.
Glenn
R. Capp dan Richard Capp, Jr. merumuskan ketentuan penyampaian pesan itu
sebagai penggunaan bahasa lisan yang jelas,
tepat dan menarik. (dalam Rakhmat
2004: 47) Jelas berarti bahwa
kata-kata yang dipilih tidak boleh menimbulkan arti ganda (ambigues), tetap
dapat mengungkapkan gagasan secara cermat. Tepat
berarti kata-kata yang digunakan harus sesuai dengan kepribadian komunikator,
jenis pesan, keadaan khalayak, dan situasi komunikasi. Sedangkan menarik dapat diartikan sebagai
penggunaan kata-kata yang menimbulkan kesan yang kuat, hidup dan merebut
perhatian khalayak.
Wayne
N. Thompson (dalam Rakhmat 2004: 115) mengungkapkan bahwa isi pesan persuasif
harus menunjukan “bahan-bahan” yang tepat sesuai dengan tujuannya, yaitu: (1) menarik perhatian, (2) meyakinkan, dan (3) menyentuh atau menggerakan. Pada
prinsipnya, menarik perhatian dapat
ditunjukan dengan topik yang berhubungan erat dengan kepentingan khalayak,
penggunaan contoh yang spesifik dan konkret, hingga pengemasan isi pesan yang
mampu memberikan makna kepada khalayak secara orisinal, kreatif, dan
informatif. Meyakinkan dapat
diartikan sebagai bukti. Ada empat bukti yang harus dimasukan dalam isi pesan
persuasif: fakta, contoh, statistik dan testimoni. Sedangkan menyentuh atau menggerakan adalah bahan-bahan yang mempunyai pengaruh psikologi
akan kepentingan seseorang, seperti adanya kesesuaian antara isi pesan dengan
kebutuhan, keinginan, atau harapan khalayak tertentu.
Pesan adalah isi dari
sebuah iklan. Pesan berfungsi untuk menjelsakan manfaat produk dan memberi
alasan kepada penontonnya mengapa harus membeli produk tersebut. Pesan yang
efektif haruslah menarik, spesifik, mudah dimengerti, singkat, dapat dipercaya,
sesuai dengan keinginan penonton dan persuasif. Oleh karena itu pesan adalah
sesuatu yang mewakili yang ingin disampaikan oleh pengiklan. Berikut adalah
beberapa hasil riset mengenai pedoman penyampaian pesan pada khalayak sasaran
dengan memanfaatkan (Jain, 1990: 75) :
- Kredibilitas sumber
Dalam hal ini pemanfaatan orang-orang
terkenal, anggota kelompok dan pakar untuk merekomendasikan produk sangatlah
membantu, akan tetapi perlu diwaspadai bahwa sering dengan berjalannya waktu,
pelanggan dapat kembali pada pilihannya semula dan tidak mengaitkan atara pesan
dan orang yang menyampaikannya di dalam iklan. Hal ini disebut “sleepereffect”. Oleh karena itu mungkin
ada baiknya jika pengiklan menghindari pemakaian orang-orang terkenal, misalnya
jika khalayak beranggapan bahwa perusahaan hendak memaksakan sesuatu,
sebaliknya menggunakan mereka jika kredibilitas sumber dianggap penting.
- Keseimbangan Argumen
Hal ini berkaitan dengan apakah dalam
iklan hanya perlu menonjolkan sisi baiknya saja, ataukah bersama-sama dengan sisi
buruknya juga. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam keseimbangan
argumen, yaitu:
a. Menunjukan
sisi baik dan buruk lebih efektif ketimbang hanya menunjukan satu sisi saja
kepada khalayak atau individu yang tidak setuju dengan satu sisi yang ditujukan
itu.
b. Kepada
orang berpendidikan, lebih baik menunjukan aspek positif dan aspek negatif
produk. Sebaliknya kepada orang yang kurang berpendidikan lebih baik
menonjolkan aspek yang sesuai dengan pendapat mereka.
c. Kepada
mereka yang telah diyakinkan dengan penyajian satu sisi, maka penyajian dua
sisi kurang efektif dibanding penyajian satu sisi mendukung keyakinan awal
tersebut.
d. Penyajian
dua sisi paling tidak efektif bagi mereka yang kurang berpindidikan yang telah
berhasil diyakinkan.
e. Untuk
barang-barang prestige, penyajian dua sisi cenderung merusak citra produk.
- Pengulangan pesan
Pengulangan pesan dilakukan dengan
maksud agar pesan produk tersebut diterima dengan benar. Pengulangan pesan
memiliki keterbatasan, yaitu membuat orang menjadi bosan dan tidak tertarik
lagi. Jika pada situasi ini pengulangan terus dilakukan, maka khalayak bisa
menjadi muak dan sikap awalnya terhadap produk bisa rusak total. Jadi walaupun
hendak menerapkan pengulangan iklan, yang dipertahankan cukup tema sentralnya,
sedangkan penyajiannya harus bervariasi.
Menurut Emil Dovi Fat (Rakhmat, 2001:
53) perulangan sebagai salah satu prinsip penting dalam menyampaikan gagasan.
Semakin sering suatu iklan disampaikan (diulang) akan semakin bersar terpaan
iklan tersebut dalam benak pemirsanya, sehingga diharapkan para pemirsa dapat
memproses dengan aktif informasi yang telah diperoleh dari iklan yang
disampaikan secara berulang-ulang.
- Daya tarik rasional versus daya tarik emosional
Kedua daya tarik ini harus dimanfaatkan
dn digunakan secara bersamaan. Daya tarik emosional digunakan untuk
mengefektifkan kampanye, sedangkan daya tarik rasional digunakan untuk
mendukung pendekatan emosional.
- Daya Tarik Humor
Berkenaan dengan aspek humor dalam
iklan, ada beberapa hasil penelitian yang diperoleh pakar periklanan,
diantaranya:
a. Pesan
yang mengandung humor dapat menarik perhatian
b. Humor
dapat meningkatkan kredibilitas sumber
c. Konteks
humor dapat meningkatkan kesukaan pada sumber dan menimbulkan mood yang positif. Hal ini menyebabkan
efek persuasif pesan bertambah
d. Pada
tingkat konteks humor berfungsi sebagai penguat positif, komunikasi persuasif
yang diletakan pada konteks itu akan lebih efektif
e. Pesan
yang mengandung humor dapat merusak pemahaman iklan yang seharusnya
f. Humor
bisa membingungkan khalayak, mengurangi kontra argumen dan meningkatkan bujukan
g. Sehebat-hebatnya
humor dalam membujuk khalayak tidaklah seefektif penggunaan daya tarik serius
h. Karakteristik
khalayak dapat mengacaukan efek humor
- Keadaan mata dalam memandang iklan
Pupil mata dapat menjadi indikator sikap
mental individu, pupil mata yang membesar menunjukan bahwa seseorang sedang
gembira atau sebaliknya. Penelitian tentang pengaruh membesar dan mengecilnya
pupil mata dan arah gerak mata pada iklan, menyimpulkan:
a. Pupil
yang membesar menunjukan sikap yang positif terhadap suatu hal, dan secara
tersamar mempengaruhi mata dan sikap pelanggan terhadap komunikator.
b. Apabila
bola mata bergerak ke kanan, maka individu lebih memandang gagasan yang
objektif dan rasional pada pesan iklan. Namun apabila bergerak ke kiri, berarti
individu lebih condong ke ekspresi subjektif dan emosional dari pesan iklan.
- Iklan perbandingan
Iklan perbandingan adalah sebuah iklan
yang isinya memperlihatkan perbandingan antara dua sisi atau lebih merek yang
saling bersaing, dengan jelas-jelas menyebutkan berbagai atribut spesifik dari
produk atau jasa yang diiklankan.
What are the advantages of using Betway casino? - Casino Sites
ReplyDeleteIf you enjoy the gambling 승부 예측 사이트 games, you 바카라시스템배팅 are 네임드사다리 sure to know 프로미넌스 포커 about 탱글다희 영구정지 how Betway casino works and its benefits, but we also tell you about the