Jenis-jenis Iklan



Seperti yang diuraikan sebelumnya, iklan yang baik haruslah sesuai dengan strategi dan tujuan pemasaran secara umum. Hal itu mengakibatkan Iklan  memiliki beberapa pendekatan yang berbeda dan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis kategori iklan sebagai berikut:
1.    Iklan Strategis
Iklan strategis digunakan untuk membangun merek.  Hal itu dilakukan dengan mengomunikasikan nilai merek dan manfaat produk. Perhatian utama iklan strategis ini dalam jangka panjang adalah “memposisikan” merek serta membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar. Iklan ini mengundang konsumen untuk menikmati hubungan dengan merek serta meyakinkan-ulang bahwa merek ini tetap tersedia bagi para pengguna yang sudah ada.
2.    Iklan Taktis
Iklan taktis memiliki tujuan yang lebih mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu. Pada umumnya iklan taktis memberikan penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan jawaban pada hari yang sama.


3.    Iklan Ritel
Iklan ritel dilakukan oleh toko serba ada, pasar swalayan, dan dealer mobil yang memberikan banyak penawaran khusus dan mempunyai banyak persediaan barang dagang. Penetapan harga untuk promosi itu dinamakan “price-led” datau harga pelopor, sedangkan penawaran khusus itu sering disebut sebagai “loss leader” atau harga pemimpin yang kalah, dimana persediaan barang yang disiapkan akan dikorbankan oleh toko itu dengan keuntungan ala kadarnya atau bahakan tanpa keuntungan sama sekali, dan dimaksudkan agar dapat menarik banyak orang, sementara barang dagangan lainnya tetap menggunakan harga normal.
4.    Iklan Korporat
Iklan korporat merupakan bentuk lain dari iklan strategis, ketika sebuah perusahaan melakukan kampanye untuk mengkomunikasikan nilai-nilai korporatnya kepada publik. Iklan korporat sering kali berbicara tentang nilai-nilai warisan perusahaan, komitmen perusahaan terhadap pengawasan mutu, peluncuran merek dagang atau logo perusahaan baru, atau mempublikasikan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan hidup. Ada kalanya iklan korporat harus mengoreksi persepsi publik tentang perusahaan. Iklan korporat jelas tidak bertujuan untuk “menjual” – iklan itu dirancang untuk memenangkan hati dan pikiran melalui memenangkan persetujuan atas budaya perusahaan. Iklan ini bekerja secara internal dengan memengaruhi semangat kerja para pekerja, maupun secara eksternal terhadap pelanggan perusahaan.

5.    Iklan Bisnis Kepada Bisnis (B to B)
Iklan ini terjadi ketika sebuah perusahaan berbicara kepada perusahaan lain yang biasanya dilakukan melalui majalah bisnis seperti Forbes, Fortune, dan BussinessWeek. Penerbitan saham baru, rencana ekspansi baru, membangun goodwill korporat, atau memperkenalkan struktur dan layanan perusahaan yang baru, dapat menjadi alasan munculnya iklan bisnis kepada bisnis.
6.    Iklan Layanan Masyarakat
Iklan layanan masyarakat sedang mengalami peningkatan dewasa ini. Pemerintah dan otoritas pendidikan sedang gencar-gencarnya mengkomunikasikan pesan-pesan tentang sekolah gratis. Lembaga-lembaga kesehatan terus menyampaikan isu-isu tentang anti-merokok, penyakit kanker, dan Flu burung. Begitu pula dengan praktisi lingkungan yang menggelar banyak kampanye mengenai Global Warming.
Sebagian besar kampanye iklan diawali dengan iklan strategis, dan kemudian didukung oleh iklan taktis. Banyak pakar membangun merek yang percaya bahwa setiap iklan adalah iklan strategis. Begitu logo atau merek dagang dicantumkan, merek itu mulai “berbicara” (Lwin & Atchison, 2005: 7-9).

No comments

Powered by Blogger.