Tinjauan Mengenai Media Luar Ruang
Dalam
periklanan, hal yang paling penting adalah dimana iklan nantinya akan
ditempatkan. Karena itu diperlukan sebuah media dalam penyampaiannya. Media
dalam periklanan sangatlah beragam. Akhir-akhir ini bahkan ditemui banyak
sekali media dengan bentuk yang juga beragam. Iklan menurut aktivitasnya (Jefkins, 1997) dapat
dikategorikan ke dalam kedua tehnik, yaitu:
1.
Above The Line (ATL), yaitu aktivitas beriklan yang
menggunakan media massa untuk berpromosi. Komunikasi macam ini bersifat
nonpersonal, yang berarti tidak menyasar setiap orang secara pribadi. Above The Line menggunakan media-media
tradisional, seperti: televisi, koran, majalah, radio, outdoor (billboard), dan Internet.
2.
Below The Line (BTL), yaitu aktivitas beriklan yang
menggunakan metode yang lain daripada biasanya, yang disebut less conventional dibanding ATL. Contoh below the line yaitu: Public Relation, Direct Mail, dan Sales Promotion. Aktivitas BTL biasanya
terfokus pada komunikasi secara langsung, seperti direct mail dan e-mail.
Masih dari sumber yang sama, menurut
Frank Jeffkins (1997) ATL merupakan media yang berhak mengatur pengakuan dan
pembayaran komisi kepada biro-biro iklan, sedangkan BTL tidak memberikannya.
Artinya, biro iklan tidak berhak menerima komisi dari biaya operasional dari
media-media BTL. Perbedaan kedua media tersebut terletak pada sifat media itu
sendiri. Sifat ATL merupakan media ‘tak langsung’ yang mengenai audience,
karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience. Sedangkan BTL media
yang ‘langsung’ mengena pada audience karena sifatnya yang memudahkan audience
langsung mencerap satu produk/pesan saja.
Di
dalam media above the line, dikenal
Media Luar Ruang atau Outdoor Advertising
(Moriarty, 2006: 227) yang terdiri dari:
1.
Poster
atau Billboard
Poster didesain oleh desainer dan kemudian dicetak
untuk ditempel di papan. Dipasang di lokasi seperti pemasangan wallpaper.
2.
Pointed Bulletin
Pointed
Bulletin biasanya
langsung digambar di tempat, misal: sebuah sisi dari gedung tertentu, atap,
bahkan dapat digambar di fiberboard.
Media luar
ruang dalam penelitian ini termasuk didalam media above the line, yang juga terdiri dari papan reklame (billboard), baligo, poster dan
spanduk. Billboard
adalah poster dalam ukuran besar. Poster ukuran
besar ini didesain untuk dilihat orang-orang yang melakukan perjalanan dengan
kendaraan. Dalam
menggunakan media luar ruang juga diperlukan pengetahuan untuk menentukan titik
lokasi papan reklame. Secara konseptual terdapat hal-hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
·
Jangkauan.
Kemampuan media menjangkau khalayak sasaran. Pada media luar ruang, faktor ini
bersifat lokal artinya hanya mampu menjangkau daerah di sekitarnya saja.
·
Frekuensi.
Kemampuan media mengulang pesan iklan yang sama terhadap khalayak sasaran saat
mulai dilupakan. Pada media luar ruang, frekuensi telah berubah menjadi repetisi, yakni melihat pesan yang
sama pada saat masih ingat. Ini terjadi karena khalayak sasarannya melihat
pesan iklan tersebut setiap hari, bahkan beberapa kali dalam sehari.
·
Kontinuitas.
Kesinambungan media menyampaikan pesan iklan sesuai dengan tuntutan strategi
periklanan. Media luar ruang memiliki kesinambungan yang baik mengingat
lokasinya yang tetap dan di Indonesia umumnya masa kontrak berakhir untuk
jangka satu tahun.
·
Ukuran.
Kemampuan media memberikan ukuran yang dituntut oleh pesan iklannya. Papan reklame
memiliki kemampuan untuk tampil secara mencolok dan tiba-tiba dengan ukuran
yang besar, papan reklame mampu meyakinkan khalayak sasaran bahwa produknya
benar-benar baik karena diiklankan secara serius, mahal dan bonafit.
·
Warna.
Kemampuan media menyajikan tata warna yang dituntut oleh suasana yang
dikehendaki pada saat pesan iklan disampaikan.
·
Pengaruh.
Kekuatan pesan iklan yang kreatif dengan tata letak yang fungsional dalam hal
menjual dirinya kepada khalayak sasaran. Karena media luar ruang menghadapi
khalayak sasaran yang hampir sama tidak memiliki kesempatan membaca saat berkendara, maka media ini harus
mudah dibaca. Pesan harus diangkat dan
ditampilkan secara jelas. Harus dapat dibaca setidaknya tujuh detik. Gunakan huruf yang mudah terbaca dari
jarak relatif jauh, gunakan warna
sebagai pembantu. (Kasali, 1992, 139-141)
Disamping itu, jika dibandingkan dengan
media iklan lainnya baik dalam above the
line maupun below the line, media
luar ruang memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya.
Kelebihan media ini antara lain (Bovee, 1989: 488-489):
-
Cakupan
geografisnya luas
-
Mampu
melokalisasikan atau mengkonsentrasikan wilayah tertentu
-
Repetisinya
tinggi : orang lalu lalang, atau iklannya lewat di depan orang-orang untuk
iklan transportasi
-
Dapat
diletakkan di dekat penyalurnya
-
Relatif
rendah biayanya, mengingat usianya yang panjang
-
Jumlah
khalayak secara keseluruhan banyak
-
Kontinuitas:
kesinambungan media menyampaikan pesan iklan sesuai dengan tuntutan strategi
periklanan. Billboard memiliki
kesinambungan yang baik mengingat lokasinya yang tetap, dan di Indonesia
umumnya masa kontrak berakhir untuk jangka waktu satu tahun
-
Kemampuan
media mengulang pesan yang sama terhadap khalayak sasaran saat mulai dilupakan
-
Papan
reklame mepunyai kemampuan untuk tampil secara mencolok dan tiba-tiba
-
Dengan
ukuran yang besar, papan reklame mampu meyakinkan khalayak sasaran bahwa
produknya benar-benar baik karena diiklankan secara serius, mahal dan bonafide
-
Mampu
menampilkan produk persis seperti aslinya
-
Karena
ukurannya yang besar, media ini mampu menciptakan smash impact yang kuat sekali, sangat berguna untuk pengenalan
produk baru.
Sedangkan kekurangannya antara lain:
-
Dalam
waktu 3-5 detik, billboard dapat
membuat orang yang lewat mencurahkan perhatiannya.
-
Pesannya
terbatas, harus singkat dan jelas
-
Menimbulkan
polusi visual bagi lingkungan disekitarnya
-
Keefektifannya
tergantung pada lingkungan yang mempengaruhinya
Secara demografi kurang mengena karena
segmentasinya terlalu luas
Post a Comment