Definisi dan Arti Penting Sebuah Citra
Pengertian
citra itu sendiri abstrak (intangible),
tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk, seperti
penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari
publik (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya. Penilaian atau
tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat,
kesan-kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra lembaga/organisasi
atau barang dan jasa, maupun seorang individu atau kandidat.
Biasanya
landasan citra itu berakar dari “nilai-nilai kepercayaan” yang konkretnya
diberikan secara individual, dan merupakan suatu pandangan atau persepsi, serta
terjadinya proses akumulasi dari amanah kepercayaan yang telah diberikan oleh
individu-individu tersebut akan mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk
membentuk suatu opini publik yang lebih luas dan abstrak (Ruslan, 2002: 74).
Assael (1992: 153) berpendapat
bahwa, “Image is total perception of the
object that is formed by processing information from various sources over
time”. Maksudnya, image adalah
keseluruhan persepsi atas obyek yang dibentuk oleh pengolahan informasi dari
berbagai sumber dalam waktu yang lama.
Sedangkan
menurut Philip Kotler (1997: 607):
“image is the
set of beliefs, ideas, and impressions that a person holds regarding an object.
People’s attitudes and actions toward an object are highly conditioned by that
object’s image.”
(citra
merupakan seperangkat nilai kepercayaan, ide-ide dan kesan-kesan yang dipegang
oleh seseorang terhadap suatu objek. Sikap dan tindakan seseorang terhadap
objek tersebut sangat dipengaruhi oleh citra objek tersebut)
Sementara itu,
beliau pun menambahkan bahwa:
“perception is
the process by which an individual selects, organizes, and interprets
information inputs to create a meaningful picture of the world.”(Kotler,
1997: 185)
(persepsi
sebagai suatu proses, dimana seseorang menyeleksi, mengorganisasikan, dan
menginterpretasi stimuli ke dalam suatu gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh)
Jadi
pengertian image adalah suatu rangkaian dari kepercayaan, ide, dan kesan-kesan
yang dimiliki seseorang mengenai sebuah objek tertentu. Citra timbul dari
persepsi individu/masyarakat, persepsi dinyatakan sebagai proses menafsirkan
sensasi-sensasi dan pemberian arti kepada stimuli. Persepsi terbentuk dari
serangkaian informasi dan atribut yang dikaitkan dengan produk atau jasa
tersebut. Informasi ini bias bersifat intrinsik dan berkaitan langsung dengan
produk itu seperti warna, ukuran, rasa, aroma. Bisa pula bersifat ekstrinsik
dan tidak langsung berkaitan dengan produk seperti posisioning, harga, kemasan, pelayanan yang diberikan, pesan-pesan
promosi ataupun periklanannya.
Maka,
munculnya citra baik positif maupun negatif tergantung dari kesan menyeluruh
yang ditangkap oleh individu terhadap objek. Karena masalah citra adalah
masalah persepsi. Sikap dan tindakan seseorang terhadap suatu objek akan
ditentukan oleh citra objek tersebut yang menampilkan kondisi terbaiknya
(Ruslan, 2003: 80).
Anggoro
(2001) menyatakan bahwa citra yang positif dan ideal adalah kesan yang benar,
yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman atas
kenyataan yang sesungguhnya. Itu berarti citra tidak seyogyanya “dipoles agar
lebih indah dari warna aslinya”, karena hal itu justru dapat mengacaukannya.
Suatu citra yang sesungguhnya bisa dimunculan kapan saja, termasuk di tengah
terjadinya musibah atau sesuatu yang buruk. Caranya adalah dengan menjelaskan
secara jujur apa yang menjadi penyebabnya, baik itu informasi yang salah atau
suatu perilaku yang keliru.
Citra
positif merupakan asset yang sangat berharga bagi perusahaan, organisasi,
ataupun seorang individu, karena hal itu akan mempunyai suatu dampak pada
persepsi khalayak atau konsumen. Berikut merupakan arti penting dari sebuah
citra :
a.
Citra
menceritakan harapan, bersama dengan kampanye eksternal, seperti periklanan,
penjualan pribadi dan komunikasi dari mulut ke mulut.
b.
Citra
adalah sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi pada kegiatan perusahaan.
Kualitas teknis dan khususnya kualitas fungsional dilihat melalui saringan ini
jika citra baik maka citra menjadi pelindung. Perlindungan hanya efektif pada
kesalahan-kesalahan kecil pada kualitas teknis atau fungsional.
c.
Citra
adalah fungsi dari pengalaman dan juga harapan konsumen. Ketika konsumen
membangun harapan dan realitas pengalaman dalam bentuk kualitas pelayanan
teknis dan fungsional, kualitas pelayanan yang dirasakan menghasilkan perubahan
citra. Jika kualitas pelayanan yang dirasakan memenuhi citra atau melebihi
citra, citra akan mendapat penguatan dan bahkan meningkat.
d.
Citra
mempunyai pengaruh penting pada menejemen. Citra mempunyai dampak internal.
Citra yang kurang nyata dan jelas mungkin akan mempengaruhi sikap karyawan
terhadap organisasi yang mempekerjakannya. Citra yang negatif dan tidak jelas
mungkin akan berpengaruh negatif pada kinerja karyawan juga pada hubungan
dengan konsumen dan kualitas. Sebaliknya citra yang jelas dan positif, misalnya
citra organisasi dengan pelanyanan yang sangat baik, secara internal
menceritakan nilai-nilai yang jelas dan akan menguatkan sikap positif terhadap
organisasi.
Post a Comment