Tinjauan Mengenai Cognitive Response Theory
Anthony G. Greenwald
(1968), pernah mengungkapkan beberapa pernyataan dalam studi eksperimentalnya
yang mengkaji tentang Cognitive
Learning, Cognitive Response to Persuasion, and Attitude Change:
“There
is, of course, an important extracommunication source of cognitive content in
the persuasion situation: the cognitive reactions of the communication
recipient to incoming persuasive information. When a person receives a
communication and is faced with the decision of accepting or rejecting the
persuasion, he may be expected to attempt to relate the new information to his
existing attitudes, knowledge, feelings, etc. In the course of doing this, he
likely rehearses substantial cognitive content beyond that of the persuasive
message itself.” (Greenwald, 1968: 149)
Dengan
kata lain, hal yang terpenting dalam situasi persuasi adalah reaksi kognitif
dari seorang komunikan terhadap informasi persuasif yang baru diterimannya.
Seperti saat seseorang berkomunikasi dan ia harus dihadapkan dengan keputusan
untuk menerima atau menolak sebuah pesan persuasi, maka ia akan mencoba untuk
menghubungkan informasi baru tersebut dengan sikap, pengatahuan, atau perasaan
yang ada padanya. Tentu saja, ia akan mempertimbangkan muatan kognitif yang
penting diluar dari pesan persuasif itu sendiri.
Selanjutnya Greenwald mengungkapkan
bahwa:
“The essential dimensions of the
recipient's cognitive response are, at the least, (a) response content, i.e.,
degree of acceptance versus rejection of the position advocated in the
communication, and (b) intensity, or vigor, of response” (Greenwald, 1968:
150).
Hal itu mengindikasikan bahwa terdapat
dua dimensi penting dari respon-kognitif si penerima pesan yaitu, (1) response content, seperti derajat
penerimaan -penolakan yang akan menentukan dalam komunikasi, dan (2) Intensitas
atau kekuatan dari respon itu sendiri.
Analisis dari
respon kognitif pun menganggap bahwa perubahan sikap pada kognisi penerima
pesan persuasi dapat dicapai melalui proses modifikasi pembelajaran. Hal ini
sesuai dengan peryataan dibawah ini:
As in many other treatments of
persuasion, the cognitive response analysis assumes that attitude change can be
achieved by the modification, through learning, of the recipient's repertory of
attitude-relevant cognitions (Greenwald,
1968: 151).
Diluar itu, Cognitive Response Theory memiliki
pendekatan yang serupa dengan paradigma klasik mengenai pengaruh-keadaan (conditioning). Seperti yang diungkapkan
Greenwald sebagai berikut: ”It is
possible to formulate the cognitive response analysis in terms of an analogy to
the classical conditioning paradigm” (Greenwald, 1968: 151).
Post a Comment