Kegiatan Investasi.
Kegiatan
investasi umumnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Real Investment dan Financial Investment.
Real
Investment.
Real investment atau investasi nyata
sifatnya permanen sehingga sulit untuk mengganti kepemilikan atau dengan kata
lain investasi dalam real investment mempunyai
tingkat likuiditas yang rendah.
Pengertian real investment adalah investasi yang
dilakukan pada aktiva yang berwujud. Investasi ini dapat dilakukan pada tanah,
emas, perak serta barang tidak bergerak lainnya.
Dapat kita lihat dari
pengertian yang diungkapkan diatas bahwa investasi dalam real investment jelas merupakan investasi nyata yang dapat dilihat
dan nampak serta bersifat permanen untuk jangka waktu tertentu dan cukup sulit
untuk mengganti kepemilikan investasi ini.
Financial Investment.
Berbeda
dengan real investment, financial
investment tidak bersifat permanen dan tidak bersifat nyata, dengan kata
lain mudah untuk memindahkan hak kepemilikannya, sehingga investasi ini
mempunyai likuiditas yang tinggi.
Pengertian Financial
Investment adalah investasi yang dilakukan pada surat-surat berharga. Financial Investment dapat terjadi pada pasar
uang maupun pasar modal.
Pasar uang adalah suatu kelompok
pasar di mana instrument kredit jangka pendek diperjualbelikan. Jangka waktu
instrumen pasar uang biasanya jatuh temponya dalam waktu satu tahun atau
kurang. Bentuk investasi dalam pasar uang dapat berupa deposito di bank, valuta
asing, dan lain-lain. Sebaliknya pasar modal berkaitan dengan surat-surat
berharga dalam jangka panjang seperti saham, obligasi, dan bentuk-bentuk lain
yang merupakan turunan dari bentuk-bentuk yang disebut bursa efek.
Selain
itu, investasi keuangan dapat pula dibedakan menjadi investasi langsung dimana
investor membeli langsung aktiva keungan dari suatu perusahaan dan investasi
tidak langsung dimana investor membeli saham dari perusahaan investasi yang
mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan-perusahaan lain.
Pemilihan investasi baik di pasar uang maupun di pasar
modal tergantung dari beberapa faktor yang mempengaruhi investor dalam memilih
kesempatan investasinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi investor tersebut
adalah:
1.
Pribadi investor,
Apakah investor tergolong
orang yang suka menempuh risiko (risk
seeker) ataukah orang yang kurang suka menempuh risiko (risk averter). Hal ini sangat penting, karena merupakan dasar yang utama dalam pengambilan
keputusan untuk memilih investasi yang sesuai.
2.
Pajak,
Sebagai warga negara yang
baik adanya ketentuan pajak yang harus dipatuhi. Dengan demikian harus dihitung
pula atau perlu pertimbangan pula berapa kira-kira keuntungan yang diperoleh
setelah dikurangi pajak.
3.
Likuiditas,
Likuiditas atau kelancaran
menunjukkan tingkat kemudahan dalam mencairkan modal (principal). Bila sewaktu-waktu membutuhkan uang tunai dengan
segera, dengan kata lain apakah pilihan investasi tersebut mudah atau sulit
dicairkan.
4.
Situasi Ekonomi
Internasional,
Dalam era globalisasi dan
dunia perekonomian bebas saat ini, unsur ketergantungan antar negara sangatlah
besar perubahan kebijakan ekonomi suatu negara dapat memberikan dampak positif
dan dampak negatif terhadap negara lain.
5.
Situasi Ekonomi
Nasional Saat Ini,
Situasi ekonomi mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap bidang usaha
atau industri dimana objek investasi akan dipilihnya.
6.
Situasi Industri,
Apakah bidang industri tersebut sedang berkembang, mendekati titik jenuh,
atau bahkan sudah jenuh. Hal ini akan berguna dalam proses pengambilan keputusan
investasinya, apakah masih akan meneruskan investasinya ataukah akan berubah ke
bidang industri lainnya.
7.
Sain dan Teknologi,
Perkembangan ini adalah
fitrah utama manusia yang tidak pernah berhenti berpikir untuk mencari atau
menemukan sesuatu. Memberikan minat dan perhatian pada perkembangan sain dan teknologi
sehingga dapat bermanfaat bagi strategi dan perencanaan investasi.
8.
Siklus dan Trend,
Suatu kepercayaan bahwa
dalam setiap kegiatan usaha, bahkan dalam bentuk-bentuk kehidupan manusia
bekerja dalam siklus. Setiap kejadian di masa yang lampau umumnya akan terulang kembali dalam
situasi yang berbeda. Para ahli riset
menyebutkan sebagai analisa teknik atau analisa daur dimana tujuan analisis ini
adalah untuk meramalkan hal-hal di masa yang akan datang berdasarkan kejadian
atau data masa lalu. Analisis teknik membantu memperhatikan kecenderungan atau
trend ke masa depan dan dipergunakan untuk perencanaan investasi jangka
panjang.
Post a Comment