Keberhasilan pengelolaan organisasi atau perusahaan sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumber daya manusia dalam perusahaan tersebut. Perusahaan harus memiliki sumber daya manusia yang handal dan berkualitas dalam mengelola dan menjalankan roda perusahaan agar tujuan yang telah ditetapkan perusahaan dapat tercapai. Untuk itu sejak awal perusahaan harus benar-benar mempersiapkan karyawan yang akan dipekerjakan dengan sebaik-baiknya, mulai dari proses penyeleksian sampai ketika karyawan sudah bekerja diperusahaan tersebut. Perusahaan harus mampu menciptakan keadaan yang membuat karyawan merasa nyaman ketika bekerja, dengan kata lain karyawan harus termotivasi untuk bekerja
2.3.2 Teori-teori Motivasi Kerja
1. Teori Kebutuhan
Kebutuhan
dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami
antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila kebutuhan
karyawan tidak terpenuhi maka karyawan tersebut akan menunjukkan perilaku
kecewa. Sebaliknya jika kebutuhannya terpenuhi maka karyawan tersebut akan
memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya.
Kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari perilaku pegawai. Kita tidak
mungkin memahami perilaku pegawai tanpa mengerti kebutuhannya.
Abraham
Maslow mengemukakan hierarki kebutuhan manusia sebagai berikut :
a.
Kebutuhan
fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernafas,
dan seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut
pula sebagai kebutuhan yang paling dasar.
b.
Kebutuhan
rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman, bahaya,
pertentangan, dan lingkungan hidup.
c.
Kebutuhan
untuk merasa memiliki, yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok,
berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai.
d.
Kebutuhan
akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain.
e.
Kebutuhan
untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill,
potensi dan kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide serta
memberi penilaian dan kritik terhadap sesuatu.
Selanjutnya
Abraham Maslow
mengemukakan bahwa orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85 persen
kebutuhan fisiologis, 70 persen kebutuhan rasa aman, 50 persen kebutuhan untuk
memiliki dan mencintai, 40 persen kebutuhan harga diri, dan hanya 10 persen
dari kebutuhan aktualisasi diri.
Dalam studi motivasi lainnya, David
McClelland (1961) mengemukakan
adanya tiga macam kebutuhan manusia, yaitu :
a. Need for Achievement,
yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan refleksi dari dorongan akan
tanggung jawab untuk pemecahan masalah.
b. Need for Affiliation,
yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakan dorongan untuk berinteraksi
dengan orang lain, berada bersama orang lain, tidak mau melakukan sesuatu yang
merugikan orang lain.
c. Need for Power,
yaitu kebutuhan untuk kekuasaan yang merupakan refleksi dari dorongan untuk
mencapai otoritas untuk memiliki pengaruh terhadap orang lain.
2. Teori ERG (Existence, Relatedness, Growth) dari
Alderfer
Teori
ERG merupakan refleksi dari nama tiga dasar kebutuhan, yaitu :
a. Existence needs,
yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan fisik dari eksistensi karyawan, seperti
makan, minum, pakaian, bernafas, gaji, dan keamanan kondisi kerja.
b. Relatedness needs,
yaitu kebutuhan interpersonal yang berupa kepuasan dalam berinteraksi di
lingkungan kerja.
c. Growth needs,
yaitu kebutuhan untuk mengembangkan dan meningkatkan pribadi. Hal ini
berhubungan dengan kemampuan dan kecakapan karyawan.
3. Teori Insting
Teori
motivasi insting timbul berdasarkan teori evolusi Charles Darwin yang
berpendapat bahwa tindakan intelligent merupakan refleks dan instingtif
yang diwariskan. Oleh karena itu tidak semua tingkah laku dapat direncanakan
sebelumnya dan dikontrol oleh pikiran. Selanjutnya teori insting berkembang dan
disusunlah daftar insting oleh McDougall yang berhubungan dengan semua tingkah
laku seperti: rasa ingin tahu, kesukaan berkelahi, rasa rendah diri,
berkelompok, ketamakan, membangun, dan lain-lain.
4. Teori Drive
Dalam
konsep ini motivasi didefinisikan sebagai suatu dorongan yang membangkitkan
untuk keluar dari ketidakseimbangan atau tekanan. Maksudnya bahwa motivasi
seorang karyawan sangat ditentukan oleh kebutuhan dalam dirinya (drive)
dan faktor kebiasaan serta pengalaman belajar sebelumnya.
5. Teori Lapangan
Teori
lapangan lebih memfokuskan pada pikiran nyata seorang karyawan dan menyatakan
bahwa perilaku itu merupakan fungsi dari seorang karyawan dengan lingkungannya.
Post a Comment