Faktor Manusia dalam Human Relations
Titik
sentral human relations adalah manusia. Titik sentral human relations
dalam organisasi kekaryaan adalah karyawan. Human relations merupakan
tanggung jawab setiap orang dalam organisasi. Manajer mempunyai tanggung jawab
utama untuk menegakkan iklim hubungan manusiawi yang menyenangkan. Tetapi semua
staf bawahan dan para karyawan operasional dalam
organisasi juga turut menentukan terciptanya iklim itu sehingga mereka harus
berbagi tanggung jawab dalam hal ini.
Untuk
mempraktekkan human relations seorang pemimpin perlu sedikit banyak
mempelajari sifat manusia karyawan tadi. Meskipun tidak secara mendalam,
pemimpin organisasi perlu memahami mengapa para karyawan satu sama lainnya
berbeda dalam tabiat dan tingkah lakunya; dan perlu mengetahui bagaimana
tingkah laku mereka dalam hidup berkelompok dan bermasyarakat.
Kemudian
yang membedakan manusia yang satu dengan yang lainnya ialah sifat-sifat
rohaniahnya. Dalam pertumbuhannya, manusia bukan saja mengalami perkembangan
dalam segi jasmaniahnya, tetapi juga rohaniahnya. Dan perkembangan ini
membentuk jiwanya, sifat tabeatnya, dan tingkah lakunya.
·
Faktor pembawaan dan faktor lingkungan
Ada dua faktor yang menentukan sifat tabeat
manusia yakni pembawaan sejak ia dilahirkan (heredity) dan lingkungan hidupnya (environment). Yang menjadi dasar dari watak sifat tabeat seseorang
ialah sifat-sifat yang dimilikinya begitu ia dilahirkan, sifat mana adalah
warisan dari orangtuanya dan nenek moyangnya. Sifat-sifat tersebut dipengaruhi
oleh lingkungan dimana ia hidup. Lingkungannya akan menentukan apakah
sifat-sifat yang dibawanya sejak lahir itu akan berkembang atau tertahan.
Interaksi dengan orang-orang dalam lingkungannya akan berpengaruh kepada sifat-sifat
yang sudah ada padanya.
·
Extravert, intravert, dan ambivert
Ahli jiwa membedakan manusia menjadi dua
golongan menurut arah perhatiannya. Jika perhatiannya terutama ditujukan
keluar, yakni ke sekelilingnya, ini dinamakan tipe extraverse, dan
orangnya disebut extravert. Seorang extravert lebih mementingkan
lingkungannya daripada dirinya sendiri, lebih mengutamakan kepentingan umum
daripada kepentingan sendiri. Orang semacam ini umumnya berhati terbuka,
gembira, ramah, lancar dalam pergaulan, hangat sehingga cepat dapat teman.
Golongan yang kedua ialah orang yang
perhatiannya terutama diarahkan ke dalam dirinya sendiri, ini disebut tipe intraverse,
dan orangnya dinamakan intravert. Orang yang bertipe ini lebih
mementingkan dirinya sendiri daripada kepentingan umum. Dirinya sendiri menjadi
primer, lingkungannya sekunder, pendiam, egois, suka merenung, senang
mengasingkan diri, tidak bisa bergaul.
Akan tetapi pada kenyataannya perbedaan
yang ekstrim itu hanya terdapat pada sebagian kecil manusia saja, sebab antara
kedua golongan itu ada segolongan yang mengantarainya, yakni tipe ambiverse.
Dan ternyata, bahwa orang-orang ambivert, jauh lebih banyak daripada
orang-orang extravert dan intravert.
Post a Comment