Pengertian dan Ruang Lingkup Human Relations




Human relations merupakan salah satu unsur penting bagi keberhasilan komunikasi antarpersonal maupun dalam komunikasi kelompok dan dalam public relations. Bahkan human relations juga sangat penting bagi seorang pemimpin yang sehari-harinya banyak melakukan komunikasi baik vertikal maupun horizontal. Human relations biasa dilakukan atau terjadi dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan serta terhadap siapa saja, kecuali itu human relations sangat berpengaruh untuk mengubah sikap (attitude), opini dan perilaku orang lain. Oleh karena itu human relations adalah action oriented. Tetapi yang penting disini adalah  bahwa kedua-duanya (pihak-pihak yang melakukannya) dapat merasa puas dan senang, bukan sebaliknya
Human relations (hubungan insani) tidak sama dengan hubungan antarmanusia. Dalam suatu situasi hubungan antarmanusia, baru terjadi human relations apabila  manusia yang satu mempengaruhi secara sengaja manusia lain dengan bujukan, ajakan, atau imbalan emosional agar melakukan suatu kegiatan di mana kedua belah pihak sama-sama mengalami kepuasan batiniah. Jadi, human relations berorientasi kepada kegiatan (action oriented), kegiatan itu merupakan upaya mempengaruhi; sifatnya psikologis, dan kedua pihak sama-sama merasa puas. Itulah ciri-ciri umum human relations. Sedangkan hubungan antarmanusia terjadi hanya sebagai konsekuensi dari hubungan sosial yang merupakan sifat kodrati manusia.
Ciri lain ialah bahwa human relations berlangsung secara interkomunikatif atau dialogis secara tatap muka, dan secara interaktif, saling mempengaruhi. Menurut Ingram di dalam bukunya De Mensen Voor U Winnen yang dikutip oleh Oemi Abdurachman (1990:80), menyatakan bahwa: “human relations adalah sikap yang ramah. Sikap yang menghargai, memperhatikan kepentingan orang lain dengan jujur merupakan dasar sukses, baik dalam bidang pekerjaan maupun dalam pergaulan diluar pekerjaan.” Untuk lebih jelasnya, penulis mengemukakan beberapa pendapat para ahli tentang human relations,  S.P. Hasibuan (1991:151) mengemukakan bahwa :
Human relations (hubungan antarmanusia) adalah hubungan kemanusiaan yang harmonis tercipta atas kesadaran dan kesediaan melebur keinginan individu demi terpadunya kepentingan bersama. Tujuannya adalah menghasilkan integrasi yang cukup kokoh, mendorong kerjasama yang produktif, dan kreatif untuk mencapai sasaran bersama.

Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (1992:140)  mengutip pendapat Edward C. Lindeman dalam bukunya “The Democratic Way of Life” menyatakan bahwa : “Hubungan manusiawi adalah komunikasi antarpesona (interpersonal communication) untuk membuat orang lain mengerti dan menaruh simpati. Orang akan menaruh simpati jika dirinya dihargai.” Selain itu Onong Uchjana Effendy dalam buku Human Relations dan Public Relations (1993:48-49) membagi pengertian Human Relations dalam arti sempit dan arti luas, yaitu :
Human relations dalam arti sempit adalah komunikasi persuasif motivatif yang dilakukan seseorang secara tatap muka untuk mengubah sikap, pandangan, atau perilaku orang lain dalam situasi kekaryaan (work situation) dan dalam rangka menggugah kegairahan kerjasama dan kepuasan bersama. Human relations dalam arti luas adalah komunikasi persuasif yang dilakukan seseorang secara tatap muka untuk mengubah sikap, pandangan, atau perilaku orang lain, dalam segala situasi dan semua bidang kehidupan, yang menimbulkan kepuasan pada kedua belah pihak.”

Sedangkan Oemi Abdurachman (1993:81) berpendapat bahwa :“Human relations adalah interaksi dari orang orang ke dalam suasana kerja dengan motivasi, mereka akan bekerja bersama-sama secara produktif, kooperatif dengan kepuasan mengenai segi-segi ekonominya maupun psikologis dan sosialnya.”
Menurut pendapat Jack Halloran (1978:5) yang menyebutkan bahwa: “Human relations is the study of interactions among people”, atau human relations adalah ilmu tentang cara pergaulan antara manusia, atau bahkan suatu teknik memperlakukan orang lain (termasuk para pegawai) untuk kemanfaatan diri sendiri atau pimpinan organisasi semata-mata.
Berdasarkan pendapat-pendapat yang dikemukakan para ahli di atas maka dapat dikatakan bahwa human relations adalah hubungan antara seseorang dengan orang lain baik secara formal maupun informal dalam suatu organisasi, agar tercipta suasana kerja yang menyenangkan, sehingga dapat tercipta semangat kerja yang produktif, dan perasaan puas dari kedua belah pihak.
            Titik sentral human relations adalah manusia. Manusia dengan segala kepelikan sikap perilaku dan kepelikan rohaniahnya keanekaragaman dalam sikap, perilaku, status sosial, agama, kepercayaan, pendidikan, cita-cita, dan lain-lain- tidak terlepas dalam berhubungan dan berinteraksi dengan manusia lainnya.
            Hubungan antarmanusia itu sudah barang tentu punya tujuan tertentu, yaitu untuk memelihara harmoni,saling pengaruh-mempengaruhi, mengubah sikap dan perilaku dan sebagainya.
            Dilihat dari sudut kepemimpinan, maka human relations merupakan interaksi antara orang-orang dalam situasi kerja yang mendorong mereka untuk bekerjasama secara produktif dengan perasaan puas. Human relations, apabila benar-benar dipraktekkan, akan mampu mencegah timbulnya sikap-sikap konfrontatif serta konflik fisik, serta menghilangkan hambatan-hambatan psikologis. Human relations dapat memperlancar komunikasi dengan mengembangkan segi-segi yang positif dari tabiat manusia.
Komaruddin Sastradipoera dalam bukunya Menejemen Sumber Daya Manusia (2002:88), mengatakan bahwa menurut Dekan College of Business, University of Illinois, I.L. Heckmann dan S.G. Huneryager (Human Relations in Management, South-Western Publishing Company, Cincinati, 1967) hubungan insani adalah suatu istilah yang dipergunakan dalam perusahaan pada saat ini untuk melukiskan bidang pengetahuan yang sistematik dan berkembang dengan tujuan untuk menjelaskan perilaku manusia dalam perusahaan. Sedangkan tujuan dari hubungan insani meliputi:
1.    Untuk memahami perilaku dan sikap manusia di tempat mereka bekerja, bukan hanya sebagai individu tetapi lebih-lebih sebagai manusia dalam hubungannya dengan manusia lain, misalnya, atasan dengan atasan, atasan dengan bawahan, bawahan dengan bawahan, bawahan dengan atasan.
2.    Untuk menyalurkan perilaku perilaku personalia tersebut ke arah tujuan organisasi yang diinginkan sekalipun disadari bahwa motivasi individual mereka mungkin berbeda-beda.
3.    Untuk menjamin kesediaan bekerjasama (esprit de corps) dan semangat kerja (arbeids vreugde) yang stabil dengan pelbagai insentif yang dirancang untuk menciptakan kepuasan berdasarkan kebutuhan individual.

Tujuan human relations menurut Wursanto dalam bukunya Etika Komunikasi Kantor (1990:170) mengatakan bahwa:
            Tujuan human relations adalah :
1.  Kepuasan hati para karyawan
2.  Semangat kerja (morale) yang tinggi
3.  Kerjasama yang tinggi antara pegawai
4.  Moral tinggi
5.  Disiplin yang tinggi
6.  Produksi yang tinggi, baik kuantitas maupun kualitas
7.  Loyalitas yang tinggi dari para karyawan
Apabila tujuan –tujuan itu tercapai, berarti orang-orang dalam organisasi itu benar-benar bekerjasama dengan tujuan dan dorongan bersama.

No comments

Powered by Blogger.