Aspek–aspek Penyesuaian Diri Sosial




Hurlock (1978) mengemukakan empat kriteria untuk menentukan sejauhmana penyesuaian diri individu secara sosial, sebagai berikut :
a.       Penampilan nyata
Bila perilaku individu yang dinilai dengan standar kelompoknya dianggap memenuhi harapan kelompoknya maka ia akan diterima oleh kelompoknya. Penampilan nyata ini dapat dilihat contohnya yang diungkapkan oleh Hurlock (1980), bahwa sebagian besar remaja mengetahui bila mereka memakai model pakaian yang sama dengan anggota kelompok yang popular, maka kesempatan baginya untuk diterima oleh kelompok menjadi lebih besar. Demikian pula bila anggota kelompok mencoba minum alkohol, obat-obat terlarang atau rokok, maka remaja cenderung mengikutinya tanpa memperdulikan
perasaan mereka sendiri akibatnya.
b.      Penyesuaian diri  terhadap berbagai kelompok
Individu yang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap berbagai kelompok, baik teman sebaya maupun dengan orang dewasa dianggap mampu menyesuaikan diri dengan baik. Salah satu perilaku yang dapat mewakili yaitu tidak mudah merasa ingin pulang bila berada jauh dari lingkungan yang dikenal. (Hurlock, 1980)
c.       Sikap sosial
Individu menunjukkan sikap yang baik dan  menyenangkan terhadap orang lain, bersikap baik dalam menjalankan perannya serta ikut berpartisipasi dalam kehidupan sosial. Sikap sosial ini dapat juga ditandai dengan adanya perilaku bertanggung jawab, tidak mudah menyerah dan tidak menunjukkan sikap yang agresif (Hurlock, 1980)
d.      Kepuasan pribadi
Penyesuaian diri secara sosial dapat dikatakan baik jika individu merasa puas terhadap kontak sosialnya dan terhadap peran yang dimainkannya dalam situasi sosial. Kepuasan pribadi ini dapat juga ditunjukkan dengan adanya perilaku tidak mencari perhatian dengan menunjukkan kemunduran perilaku ke tingkat sebelumnya, tidak menggunakan mekanisme pertahanan seperti rasionalisasi, proyeksi, dan berkhayal (Hurlock, 1980)
            


No comments

Powered by Blogger.