Tanda-tanda Kemampuan Penyesuaian Diri Sosial




Menurut Cole (Tejo, 1996) menyebutkan tanda–tanda kemampuan menyesuaikan diri sosial sebagai berikut :
a.       Tanda–tanda kemasakan emosional, antara lain berupa perilaku tidak tergantung pada guru, tidak sering minta bantuan, tidak sering meminta perhatian khusus dan minta tolong, tidak berusaha meminat perhatian guru, tidak berusaha mencari nama di depan guru, menunjukkan perilaku yang bertanggung jawab serta tidak kekanak–kanakan.
b.      Tanda–tanda kecakapan sosial, antara lain berupa tidak ada perasaan malu yang berlebihan, memiliki rasa percaya diri, suka berkumpul dengan teman-teman, diterima oleh murid lain, mampu bergaul dan tidak menghindari teman jenis kelamin lain, mau mengikuti acara–acara atau kegiatan–kegiatan di sekolah atau kampus, tidak secara terus menerus merasa cemas atau tidak aman, tidak ada kecenderungan menyendiri pada saat istirahat, tidak mengharapkan hak–hak istimewa, dan rendah hati.
c.       Tidak memiliki kecenderungan melakukan perbuatan–perbuatan untuk menarik perhatian, antara lain tidak mentraktir teman–teman agar tidak disukai, menolong teman bila memang dibutuhkan, tidak berlebihan dalam sopan santun dan rasa hormat, tidak selalu menyetujui semua yang dikatakan oleh guru, tidak suka membual tentang perbuatan–perbuatan berani, bisa menerima kritik, tidak cenderung membenarkan diri sendiri, serta tidak berlagak dan tidak suka pamer.
d.      Tanda–tanda kenormalan emosi, antara lain tidak mudah tenggelam dalam lamunan, mau berpartisipasi di kelas, tidak selalu sedih, lesu
atau murung, tidak peka berlebihan terhadap gangguan, tidak mudah sakit hati, tidak terlalu khawatir.
Berdasarkan uraian diatas terdapat banyak  tanda–tanda kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri yaitu, tanda–tanda kemasakan emosional, tanda–tanda kecakapan sosial, tidak memiliki kecenderungan melakukan perbuatan – perbuatan untuk menarik perhatian dan  tanda–tanda kenormalan emosi.

No comments

Powered by Blogger.