Faktor–faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri Sosial




Menurut Hurlock (1973) faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri sosial yaitu  penerimaan diri. Penerimaan diri adalah sikap yang melihat dirinya disukai, diinginkan, merasa berharga, mampu memainkan perannya dan mendapatkan kepuasan dari perannya tersebut dan melihat dirinya secara akurat dan realistis.
Schneider (1964) mengungkapkan faktor–faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri sosial  antara lain :
a.       Kondisi fisik. dipengaruhi hereditas, system saraf, system otot dan konstitusi fisik individu yang sehat lebih siap menghadapi permasalahan sehari –hari dibandingkan misalnya yang tidak percaya diri dengan keadaan fisiknya.
b.      Perkembangan unsur–unsur kepribadian berupa kematangan intelektual, moral, sosial dan kematangan emosional. Penyesuaian diri sosial yang kuat membutuhkan kematangan individu hingga bisa memutuskan secara tepat apa yang harus dilakukan.
c.       Kondisi lingkungan termasuk situasi rumah dan keluarga.
d.      Pengaruh budaya, yaitu adat istiadat dan agama yang dianut.
e.       Kondisi psikologis, adalah komplek dari pengalaman, kepercayaan, larangan, situasi emosional, hubungan dengan orang lain prasangka dan hal – hal lain yang mempengaruhi reaksi individu keika melakukan pemenuhan kebutuhan dan memecahkan masalah.
Faktor–faktor lain yang mempengaruhi penyesuaian diri sosial yang telah disimpulkan oleh Tejo (1996) berdasarkan teori Bernard dan Huckins (1989) dan Furhmann (1991) dalam penelitiannya yaitu  kepribadian, jenis kelamin, intelligensi, pola asuh dan konsep diri. Salah satu komponen penting dalam konsep diri adalah  body image atau persepsi individu terhadap penampilan fisiknya (Burns, 1979). Faktor kepribadian akan diuraikan di bawah ini berkaitan dengan faktor pola asuh.
Pola asuh dalam keluarga merupakan faktor lain yang berpengaruh terhadap kemampuan penyesuaian diri sosial, pola asuh yang berbeda akan menjadi pribadi yang berbeda pula. Lazarus (Tejo,1996) mengatakan bahwa kepribadian terdiri dari sifat-sifat psikologis stabil dan khas. Sifat-sifat ini ikut menentukan dan membedakan bagaimana perilaku individu yang satu dengan individu yang lain dalam berhubungan dengan lingkungan sosial. Karena itu dalam situasi yang sama dua orang sering menunjukkan proses penyesuaian yang berbeda. Hurlock (1978) mengatakan bahwa kepribadian merupakan hasil pengaruh hereditas dan lingkungan. Ada 3 faktor  bawaan yaitu pengalaman awal, lingkungan keluarga dan pengalaman-pengalaman dalam kehidupan selanjutnya.
Jenis kelamin mempengaruhi penyesuaian diri sosial yang ternyata berbeda antara laki-laki dan perempuan, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan perlakuan antara perempuan dan laki-laki di dalam masyarakat. Perbedaan antara laki-laki dan perempuan ini juga terlihat dari ciri-ciri kepribadian yang berbeda dimana Erikson (Santrock, 2002) berpendapat bahwa struktur jenis kelamin laki-laki lebih suka mengganggu dan agresif, perempuan lebih inklusif dan pasif.
Fuhrmann (Tejo,1996) mengatakan bahwa penyesuaian diri sosial dipengaruhi oleh konsep diri yang salah satu komponen
pentingnya adalah body image. Body Image berhubungan dengan kepribadian. Kepuasan seseorang terhadap body imagenya akan mendatangkan kepercayaan pada diri sendiri sehingga mendorong untuk dapat melakukan aktivitas luar yang lain sebaliknya ketidakpuasan remaja pada body imagenya akan mengganggu perkembangan kepribadian selanjutnya, hal ini akan mengganggu penyesuaian diri sosialnya.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor–faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri sosial adalah kondisi fisik, perkembangan unsur–unsur kepribadian, kondisi lingkungan, pengaruh budaya dan kondisi psikologis. Serta faktor–faktor lain yaitu kepribadian, jenis kelamin, inteligensi, pola asuh  dan konsep diri.

No comments

Powered by Blogger.