Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
Seluruh aspek
didalam perusahaan baik itu aspek fisik maupun sosio-psikologis membawa dampak
besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini mendorong perusahaan untuk
dapat mengatasi permasalahan yang dapat mengganggu stabilitas organisasi
perusahaan.
1.
Kecelakaan-kecelakaan kerja
Perusahaan-perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan
yang lebih tinggi daripada lainnya, dengan karakteristik sebagai berikut:
a.
Kualitas organisasi
Tingkat
kecelakaan berbeda secara substansial menurut jenis industri, missal
perusahan-perusahaan kelas atas memiliki tingkat kecelakaan yang lebih lebih
besar dibandingkan dengan perusahaan tingkat menengah.
b.
Pekerja yang mudah celaka
Sebagian
ahli menunjuk pekerja sebagai penyebab utama terjadinya kecelakaan. Kecelakaan
bergantung pada perilaku pekerja, tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan,
dan semata-mata ketidakberuntungan.
c.
Pekerja berperangai sadis
Kekerasan
ditempat kerja meningkat dengan pesat, dan perusahaan dianggap bertanggungjawab
atas hal tersebut. Pembunuhan adalah penyebab terbesar kematian ditenpat kerja
saat ini.
2.
Penyakit-penyakit yang diakibatkan pekerjaan
Sumber-sumber
potensial penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sama beragamnya
seperti gejala-gejala penyakit tersebut
a.
Kategori penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan.
Dalam
jangka panjang, bahaya-bahaya dilingkungan tempat kerja dikaitkan dengan kanker
kelenjar tiroid, hati, paru-paru, otak dan ginjal, leukemia, bronchitis,
emphysema, lymphoma, anemia aplastik, kerusakan sistem saraf pusat, dan
kelainan-kelainan reproduksi.
b.
Kelompok-kelompok pekerjaan yang beresiko
Penambang,
pekerja transportasi dan konstuksi, serta pekerja kerah biru dan pekerja
tingkat rendah pada industri manufaktur menderita sebagian besar penyakit-penyakit
yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kecelakaan kerja. Disamping itu pula
pekerja industri petrokimia dan pengilangan minyak, pekerja pencelupan,
pengguna bahan celup, pekerja pabrik tekstil, pekerja industri pabrik, pengecat
dan pekerja pabrik kimia adalah yang paling rentan terhadap resiko kecelakaan
yang paling berbahaya.
3.
Kehidupan kerja berkualitas rendah
Bagi banyak pekerja, kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh
kondisi tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi-preferensi dan
minat-minat tertentu seperti rasa tanggungjawab, keinginan akan pemberdayaan
dan keterlibatan dalam pekerjaan, tantangan, harga diri, pengendalian diri,
penghargaan, prestasi, keadilan, keamanan dan kepastian.
4.
Stress pekerjaan
Penyebab utama stres bagi banyak pekerja adalah supervisor, salary,
security, dan safety. Aturan-aturan kerja yang sempit dan tekanan-tekanan yang
tiada henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab
utama stress yang dikaitkan para pekerja dengan supervisor.
a.
Perubahan organisasi
Perubahan-perubahan
yang dibuat perusahaan biasanya melibatkan sesuatu yang penting dan disertai
ketidakpastian. Banyak perubahan yang dibuat tanpa pemberitahuan-pemberitahuan
resmi.
b.
Tingkat kecepatan kerja
Tingkat
kecepatan kerja dapat dikendalikan oleh mesin atau manusia. Kecepatan kerja
yang dikendalikan oleh mesin memberikan kendali atas kecepatan pelaksanaan dan
hasil pekerjaan kepada sesuatu selain manusia. Kecepatan yang ditentukan oleh manusia
tersebut memberikan kendali atas manusia. Akibat kecepatan yang oleh mesin adalah
amat besar, pekerja tidak dapat memuaskan kebutuhan yang penting untuk
mengendalikan situasi.
c.
Lingkungan fisik
Otomatisasi
kantor adalah suatu cara untuk meningkatkan produktivitas, hal itu juga
mempunyai kelemahan-kelemahan yang berhubungan dengan stress. Aspek lingkungan
kerja yang berkaitan dengan stress adalah tempat kerja yang sesak, kurangnya
kebebasan pribadi, dan kurangnya pengawasan.
d.
Pekerja yang rentan stress
Perbedaan
sifat dan karakteristik individu membedakan setiap pekerja dalam menyelesaikan
pekerjaan, sehungga kadangkala menyebabkan kerentanan terhadap stress
pekerjaan.
5.
Kelelahan kerja
Kelelahan kerja adalah sejenis stress yang banyak dialami oleh orang-orang
yang bekerja dalam pekerjaan-pekerjaan pelayanan, seperti perawatan kesehatan,
pendidikan, kepolisian, kagamaan, dan sebagainya. Jenis reaksi terhadap
pekerjaan ini meliputi reaksi-reaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari
pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan pekerjaan.
(Rivai, 2004;413).
Dalam bukunya “Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja”, Silalahi menggolongkan faktor-faktor
penyebab penyakit kerja sebagai berikut:
1.
Golongan Fisik
a.
Bunyi dan getaran yang bisa menyebabkan ketulian atau
pekak (sementara atau permanent).
b.
Suhu ruang kerja. Suhu yang tinggi dapat menyebabkan hyperpexia, heat stroke, dan heat cramp
(keadaan-keadaan panas badan yang tinggi suhunya), sedangkan suhu yang rendah
sekali (dibawah 0˚ C) dapat menyebabkan kekakuan dan keradangan akibat dingin.
c.
Radiasi sinar rontgen atau sinar-sinar radio aktif yang
menyebabkan kelainan pada kulit, mata, bahkan susunan darah.
d.
Tekanan udara yang tinggi menyebabkan ketulian
permanent, caisson disease (keadaan
yang ditandai kelumpuhan, rasa sakit karena panas udara), dan lain-lain.
e.
Penerangan yang kurang baik menyebabkan kelainan pda
mata atau indera penglihatan.
2.
Golongan Kimia
a.
Debu dan serbuk yang menyebabkan penyakit pada saluran
pernafasan
b.
Kabut dari racun serangga yang menimbulkan keracunan.
c.
Gas, misalnya keracunan karbon monoksida, hydrogen
sulfide, dan lain-lain.
d.
Uap yang menyebabkan keracunan atau penyakit kulit.
e.
Cairan beracun
3.
Golongan Biologis
a.
Tumbuh-tumbuhan yang beracun atau yang menimbulkan alergi.
b.
Penyakit anthrax (semacam infeksi) dari hewan atau
Brucella pada karyawan penyamak kulit.
4.
Golongan Fisiologis
a.
Konstruksi mesin atau peralatan yang tidak sesuai
dengan mekanisme tubuh manusia.
b.
Sikap kerja yang menyebabkan keletihan atau kelainan
fisik
c.
Cara bekerja yang membosankan atau meletihkan
5.
Golongan Psikologis
a.
Proses kerja yang rutin dan membosankan
b.
Hubungan kerja yang terlalu menekan atau sangat
menuntut.
c.
Suasana kerja yang serba kurang aman.
(1991;139).
Post a Comment