Akuntansi
Pengendalian Intern
a Aktivitas
Pengendalian
Kebijakan dan prosedur
pengendalian harus dibuat dan dilaksanakan untuk membantu memastikan bahwa
tindakan yang diidentifikasi oleh pihak manajemen untuk mengatasi resiko pencapaian
tujuan organisasi, secara efektif dijalankan. Secara umum, prosedur-prosedur
pengendalian termasuk dalam satu dari lima
kategori berikut ini :
1.
Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
Otorisasi seringkali di
dokumentasikan sebagai penandatanganan, pemberian tanda paraf, atau memasukkan
tanda kode paraf, atau transaksi tertentu terjadi karena keadaan khusus,
sehingga pihak manajemen memberikan otorisasi khusus agar dapat dilaksanakan
sebaliknya, pihak manajemen dapat memberi otorisasi pada pegawai untuk
menangani transaksi rutin tanpa persetujuan khusus, atau disebut otorisasi
umum.
2.
Pemisahan tugas
Pemisahan tugas yang efektif
dicapai ketika fungsi-fungsi berikut dipisahkan :
a. Otorisasi
– menyetujui transaksi dan keputusan
b. Pencatatan
– mempersiapkan dokumen sumber, memelihara catatan jurnal, buku besar dan file
lainnya; mempersiapkan rekonsiliasi, serta mempersiapkan laporan kinerja
c. Penyimpanan
– menangani kas
3.
Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang
memadai
Desain dan penggunaan catatan yang
memadai membantu untuk memastikan pencatatan yang akurat dan lengkap atas
seluruh data transaksi yang berkaitan. Bentuk dan isinya harus dijaga agar
tetap sesederhana mungkin untuk mendukung pencatatan, dan menfasilitasi
peninjauan serta verifikasi.
4.
Penjagaan asset dan catatan yang memadai
Ketika seorang berpikir tentang
penjagaan asset fisik, seperti persediaan dan perlengkapan. Akan tetapi, dimasa
sekarang ini, salah satu asset terpenting perusahaan adalah informasi. Oleh
karena itu, harus diambil langkah-langkah untuk menjaga baik asset berupa
informasi maupun fisik.
Prosedur-prosedur menjaga asset
pencurian, penggunaan tanpa otorisasi dan vandalisme :
a. Mensupervisi
dan memisahkan tugas secara efektif
b. Memelihara
catatan asset, termasuk informasi secara akurat
c. Membatasi
asset secara fisik (mesin kas, lemari besi, kotak uang, dan akses terbatas ke
safe deposit box kas, sekuritas, dan asset dalam bentuk surat-surat berharga)
d. Melindungi
catatan dan dokumen (area penyimpanan tahan api, kabinet file yang terkunci,
dan alokasi pendukung diluar kantor) merupakan cara yang efektif untuk
melindungi catatan dan dokumen
e. Mengendalikan
lingkungan (perlengkapan komputer yang sensitive harus diletakkan dalam ruangan
yang memiliki alat pendingin dan perlindungan dari api yang memadai)
f. Pembatasan
akses ke ruang komputer, file komputer dan informasi.
5.
Pemeriksaan independen atas kinerja
Pemeriksaan internal untuk
memastikan seluruh transaksi diproses secara akurat adalah elemen pengendalian lainnya yang penting. Pemeriksaan ini harus independen, karena pemeriksaan umumnya akan efektif apabila dilaksanakan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab atas jalannya operasi yang diperiksa.
memastikan seluruh transaksi diproses secara akurat adalah elemen pengendalian lainnya yang penting. Pemeriksaan ini harus independen, karena pemeriksaan umumnya akan efektif apabila dilaksanakan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab atas jalannya operasi yang diperiksa.
c. Penilaian
resiko
Organisasi harus sadar akan
resiko dan berurusan dengan resiko yang dihadapinya. Organisasi harus
menempatkan tujuan, yang terintegrasi dengan penjualan, produksi, pemasaran,
keuangan dan kegiatan lainnya, agar organisasi beroperasi secara harmonis.
Organisasi juga harus membuat mekanisme untuk mengidentifikasi, menganalisis,
dan mengelola resiko yang terkait. Akuntan memainkan peranan penting dalam
membantu manajemen mengontrol bisnis dengan mendesain sistem pengendalian yang
efektif, dan mengevaluasi sistem yang ada untuk memastikan bahwa sistem
tersebut berjalan dengan efektif.
d. Informasi
dan komunikasi
Disekitar aktivitas pengendalian
terdapat sistem informasi dan komunikasi. Mereka memungkinkan orang-orang dalam
organisasi untuk mendapat dan bertukar informasi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya. Akuntan harus memahami
bagaimana (1) transaksi diawali, (2) data didapat dalam bentuk yang dapat
dibaca oleh mesin, (3) file komputer diakses dan diperbarui, (4) data diproses
untuk mempersiapkan sebuah informasi, dan (5) informasi dilaporkan ke para
pemakai internal dan pihak eksternal.
e. Pengawasan
Seluruh proses harus diawasi, dan perubahan dapat
dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Melalui cara ini sistem dapat bereaksi
secara dinamis, berubah sesuai tuntutan keadaan. Metode untuk mengawasi kinerja
dapat mencakup supervisi yang efektif, pelaporan yang bertanggung jawab dan
audit internal.
Post a Comment