Pengembangan
karier merupakan suatu bahasan tentang perencanaan karier yang bertitik tolak
dari asumsi dasar bahwa seseorang yang mulai bekerja pada suatu perusahaan akan
terus bekerja untuk organisasi tersebut selama masa aktifnya hingga memasuki
masa pensiun, yang berarti seseorang tersebut ingin meniti karier pada
perusahaan itu. Sehubungan dengan hal tersebut, maka seorang karyawan harus
diberi kesempatan untuk mengembangkan kariernya, yang mana hal ini akan
bermanfaat untuk memotivasi karyawan agar dapat berprestasi lebih baik. Didalam
lingkungan kerja ataupun lingkungan bisnis yang sangat kompetitif saat ini,
program pengembangan karier tidak dapat dilaksanakan berdasarkan atas program
pengembangan karier yang juga dilakukan oleh perusahaan lain, tetapi harus
dilakukan karena memang perusahaan menyadari akan pentingnya pelaksanaan
pengembangan karier ini bagi para karyawannya dan bagi perusahaan itu sendiri.
Berikut beberapa pengertian mengenai pengembangan karier
menurut para ahli:
Drs
John Soeprihanto, M.I.M
(2000:65) menyatakan :
“Pengembangan
karier adalah suatu pengembangan tentang kemungkinan-kemungkinan seorang
karyawan sebagai individu dapat naik pangkat atau jabatan yang dihubungkan
dengan kemampuan dan persyaratan karyawan tersebut, sehingga dapat tercapai
kepuasan kerja yang mendorong peningkatan prestasi dan perkembangan
pribadinya”.
T.Hani Handoko (2003;123) menyatakan:
“Pengembangan karier
adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai
suatu rencana karier seseorang”.
Sedangkan menurut Andrew F.Sikula (1998;77) :
“Pengembangan
karier adalah suatu proses pendidikan jangka panjang menggunakan prosedur
sistematis dan terorganisasi yang meliputi pengetahuan konseptual dan teoretis
untuk tujuan umum”.
Dari definisi-definisi di atas, dapat diketahui bahwa
program pengembangan karier merupakan suatu aktivitas yang formal dan
terstruktur yang dilakukan oleh organisasi bagi karyawannya dengan tujuan untuk
meningkatkan, pengetahuan, sikap, keterampilan dan jiwa kepemimpinan yang
merupakan bekal bagi peningkatan karier mereka, sehingga perusahaan dan para
karyawannya dapat mengembangkan diri secara maksimal. Jadi dapat disimpulkan
bahwa pengembangan karier merupakan suatu proses terencana yang dilakukan
secara kontinuitas untuk mempersiapkan seseorang/individu/karyawan untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, dimana perusahaan atau organisasi
memfasilitasi kebutuhan mereka, baik status sosial, kekuasaan, dan
pendapatannya.
proses perencanaan
karier, karyawan dimungkinkan untuk mengidentifikasi sasaran karier dan
jalur-jalur karier menuju ke sasaran tersebut, kemudian melalui program
pengembangan karier para karyawan mencari cara untuk meningkatkan dan
mengembangkan sasaran-sasaran karier mereka. Jadi dapat disimpulkan bahwa
pengembangan karier adalah proses kegiatan yang diusahakan oleh karyawan secara
individu dan organisasi, dalam jalur karier yang ada di organisasi tersebut.
Pengembangan karier memiliki tujuan-tujuan yang dapat
dipandang dari dua sudut, yaitu bagi organisasi dan karyawan, sehingga
pengembangan karier yang terjadi diharapkan akan mampu menghasilkan keuntungan
bagi kedua belah pihak. Dengan demikian diharapkan pengembangan karier akan
memperbaiki kualitas hidup karyawan dari masa ke masa, sedangkan bagi
perusahaan diharapkan akan memberikan keuntungan dengan terjaminnya kualitas
sumber daya manusia yang dimiliki serta pemanfaatannya secara optimal untuk
mewujudkan tujuan organisasi. Dengan adanya program pengembangan karier
diharapkan terjadi keselarasan antara kedua tujuan tersebut sehingga karyawan
dapat mencapai rencana kariernya dan sekaligus membantu perusahaan untuk
mengisi jabatan-jabatan yang ada dalam organisasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang
berpengaruh terhadap pelaksanaan pengembangan karier adalah :
1. Organisasi, terdiri dari :
a. Peranannya; seperti informasi karier, kesempatan karier,
penilaian prestasi.
b. Sasarannya; seperti penempatan karyawan secara tepat,
loyalitas karyawan.
c. Dasarnya; seperti prestasi kerja, sistem senioritas,
lamanya bekerja.
2. Individu, yaitu :
Persepsi
karyawan, seperti dukungan atasan terhadap karyawan, penempatan pekerjaan yang
tepat dengan keahlian dan kemampuan karyawan, dan usaha individu dalam mencapai
karier yang diinginkan.
Post a Comment