Karier bisa diibaratkan dengan
pelangi, yang merupakan simbol keindahan, harapan, dan pencapaian cita-cita.
Tapi cukup banyak karyawan yang melupakan keindahannya. Mereka membiarkan
kariernya tidak tertata dan berhenti di satu titik, kemudian baru menyadari
setelah para yunior mereka telah melangkah ke jenjang kariernya, atau setelah
mereka merasa jenuh pada pekerjaan itu. Karier harus ditata dengan
sebaik-baiknya. Setiap karyawan harus mempunyai rencana karier. Rencana karier
merupakan sebuah acuan yang dibuat untuk menentukan bidang pekerjaan apa yang
diinginkan, termasuk didalamnya adalah posisi yang diharapkan, upaya-upaya yang
harus dilakukan, hingga jangka waktu yang ditargetkan untuk mencapainya.
Menurut T.
Hani Handoko (2003;123) :
“Perencanaan karir
adalah proses melalui dimana seseorang memilih sasaran karir dan jalur ke
sasaran tersebut”.
Sedangkan menurut John Soeprihanto (1998;116) :
“Perencanaan
karier adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan-kemungkinan seorang
karyawan sebagai individu bisa naik pangkat atau jabatan yang dihubungkan
dengan kemampuan dan persyaratan tersebut sehingga dapat tercapai kepuasan
kerja yang mendorong peningkatan prestasi”.
Dari pengertian tersebut berarti bahwa perencanaan karier
harus didahului dengan penyusunan prasyarat-prasyarat yang harus dimiliki oleh
seorang karyawan guna mendukung peningkatan kariernya. Prasyarat-prasyarat
tersebut sifatnya saling mendukung. Setiap peningkatan karier seseorang, didukung
oleh kriteria yang sudah ditetapkan sesuai prestasi, bobot tugas, jabatan,
efisiensi, produktivitas kerja, dan lain-lain.
Perencanaan karier akan memudahkan
pemenuhan kebutuhan karier karyawan, memudahkan perusahaan dalam menyusun
tenaga kerja intern organisasi, mengurangi biaya pengadaan tenaga kerja dari
luar serta memungkinkan organisasi mengembangkan dan juga menempatkan karyawan
dalam jabatan yang sesuai dengan minat, kebutuhan, dan tujuan kerjanya. Bila
seorang karyawan tidak mempunyai rencana karier pribadi, maka ia akan bekerja
untuk rencana karier orang lain. Ia akan merasa tidak mendapatkan apa-apa dalam
beberapa tahun kedepan, atau hanya mendapat sedikit saja dari pekerjaannya. Hal
seperti ini hanya akan membuang-buang masa-masa berharga dan potensi dalam diri
seseorang.
Ada beberapa alasan mengapa karier harus direncanakan atau
ditata, yaitu agar seorang karyawan :
1. Lebih menghargai dirinya sendiri
2. Lebih menikmati pekerjaannya
3. Mampu memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya
4. Mampu meraih prestasi yang lebih tinggi
5. Merasa percaya diri
6. Merasa lebih aman
7. Lebih bertanggung jawab pada dirinya sendiri.
8. Merasa lebih berdaya
9. Mempunyai arah yang jelas
10. Meraih apa yang layak untuk diraihnya
Dari alasan-alasan yang telah dikemukakan tersebut, jelas
sekali bahwa perencanaan karier sangat bermanfaat untuk kelangsungan karier
seseorang maupun kelangsungan hidup perusahaan, oleh karena itu setiap karyawan
hendaknya menyusun rencana kariernya dengan baik agar kebutuhan, keinginan, dan
tujuan karyawan maupun perusahaan dapat terpenuhi.
Post a Comment