Jenis-jenis Promosi Jabatan
Jenis-jenis Promosi Jabatan
Selain merupakan salah satu bentuk pengembangan
karyawan, promosi jabatan, juga merupakan salah satu bentuk pemberian
penghargaan atas prestasi karyawan. Dengan adanya program promosi jabatan tersebut,
diharapkan para karyawan dapat meningkatkan prestasi kerja dan produktivitas secara optimal.
Adapun
jenis-jenis promosi menurut Hasibuan
edisi revisi (2001;112) adalah sebagai berikut:
1.
Promosi Sementara (Temporary Promotion)
Seorang
karyawan dinaikkan jabatannya untuk sementara karena adanya jabatannya yang
lowong yang harus segera diisi, seperti pejabat dekan.
2.
Promosi Tetap (Permanent Promotion)
Seorang
karyawan yang dipromosikan dari suatu jabatan kejahatan yang lebih tinggi
karena karyawan tersebut telah memenuhi syarat untuk dipromosikan sifat promosi
ini adalah tetap, misalnya seorang dosen dipromosikan. Sifat promosi ini adalah
tetap misalnya, seorang dosen dipromosikan menjadi dekan wewenang dan tanggung
jawab serta gajinya naik.
3.
Promosi Kecil (Small Scale Promotion)
Manaikkan
jabatan seorang karyawan dari jabatan yang tidak sulit dipindahkan ke jabatan
yang sulit yang meminta ketrampilan tertentu, tetapi tidak disertai dengan
peningkatan wewenang, tanggung jawab dan gaji.
4.
Promosi Kering (Dry Promotion)
Seorang
karyawan yang jabatannya dinaikkan ke jabatan yang lebih tinggi disertai dengan
peningkatan pangkat, wewenang, dan tanggung jawab tetapi tidak disertai dengan
kenaikan gaji dan upah.
Pada
umumnya setiap karyawan ingin dipromosikan, tetapi ada juga yang tidak bersedia
dipromosikan dengan alasan-alasan tertentu. Alasan alasan itu antara lain
adalah :
1.
Perbedaan kenaikan gaji yang diterima
mungkin dianggap tidak seimbang dengan tambahan tangung jawab yang akan
dilaksanakannya.
2.
Mereka merasa segan meninggalkan
kelompok lamanya untuk masuk ke kelompok baru yang belum pasti sikap
penerimaannya.
3.
Keamanan pada pekerjaan yang baru
selalu ada faktor-faktor ketidakpastian telah menguasainya. Di tempat baru ini
sering terjadi gangguan keamanan seperti banjir, dan lain-lainnya.
4.
Keluarga tidak bersedia pindah ke
tempat yang baru karena sakit atau pendidikan anak-anak yang kurang baik di
tempat itu.
5.
Kesehatan, sehingga tidak dapat memikul
beban tanggung jawab yang semakin besar. Iklim yang tidak cocok dan seringnya
berjangkit penyakit di tempat yang baru seperti malaria.
6.
Tempat yang terpencil, sarana
pendidikan, transportasi, hiburan, rumah sakit, adat istiadat, dan bahasa di
tempat yang baru tidak cocok.
Post a Comment