Pengertian Penilaian Prestasi Kerja
Pengertian Penilaian Prestasi Kerja
Setiap perusahaan menginginkan agar para karyawannya
berprestasi dengan baik, karena dengan prestasi yang baik maka keberadaan
perusahaan dapat dipertahankan.
Pengertian
prestasi kerja sendiri menurut beberapa ahli sebagai berikut :
Agus Dharma
berpendapat bahwa :
“Prestasi kerja adalah
sesuatu yang dikerjakan atau produk dan jasa yang dihasilkan atau diberikan
seseorang atau sekelompok orang”. (1985 : 1)
Musanef
berpendapat bahwa :
“Prestasi kerja adalah
kemampuan seseorang dalam usaha mencapai hasil kerja yang lebih baik/lebih
menonjol kearah tercapainya tujuan organisasinya”. (1991 : 60).
Sedangkan
Hasibuan berpendapat bahwa :
“Prestasi kerja adalah suatu
hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas – tugas yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan
serta waktu”. (1997 : 105)
Kesimpulan
prestasi kerja adalah produk atau jasa yang dihasilkan oleh seorang atau
sekelompok orang dalam usaha mencapai hasil usaha kerja yang lebih baik kearah
tercapainya organisasi yang berdasarkan pada kecakapan, pengalaman dan
kesungguhan serta waktu.
Dalam
setiap perusahaan prestasi kerja perlu dievaluasi sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan mengenai kenaikan gaji, penugasan, promosi, keperluan
training dan lain – lain yang mempengaruhi karyawan dalam pelaksanaan tugasnya.
Menurut M. Manulang (1991 : 118) penilaian prestasi kerja adalah suatu
penilaian secara sistematis kepada para pegawai oleh beberapa ahli untuk tujuan
tertentu”.
Kesimpulan
dari pendapat – pendapat di atas bahwa penilaian prestasi kerja merupakan
proses penilaian secara sistematis terhadap prestasi kerja karyawan untuk
tujuan tertentu, yang dilakukan secara formal untuk mengevaluasi pegawai dalam
organisasi.
Menurut T.
Hani Handoko (1997 : 135) mengatakan bahwa kegunaan penilaian prestasi kerja
dapat dirinci sebagai berikut :
1.
Perbaikan Prestasi Kerja
Umpan
balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, manajer dan departemen
personalia dapat membentulkan kegiatan – kegiatan mereka untuk memperbaiki
prestasi.
2.
Penyesuaian – penyesuaian Kompensasi
Evaluasi
prestasi kerja membantu para pengambil keputusan dalam menentukan kenaikan
upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya.
3.
Keputusan – Keputusan Penempatan
Promosi,
transfer dan demosi biasanya didasarkan pada prestasi kerja masa lalu atau
antisipasinya. Promosi sering merupakan bentuk penghargaan terhadap prestasi
kerja masa lalu.
4.
Kebutuhan – Kebutuhan Latihan dan Pengembangan
Prestasi
kerja yang jelek mungkin menunjukkan kebutuhan latihan. Demikian juga, prestasi
yang baik mungkin mencerminkan potensi yang harus dikembangkan.
5.
Perencanaan dan Pengembangan Karier
Umpan
balik prestasi mengarahkan keputusan – keputusan karier, yaitu tentang jalur
karier tertentu yang harus diteliti.
6.
Penyimpangan – Penyimpangan Proses Staffing
Prestasi
kerja yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur
staffing departemen personalia.
7.
Ketidak akuratan internasional
Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kesalahan
– kesalahan dalam informasi analisis jabatan, rencana – rencana sumber daya
manusia, atau komponen – komponen lain sistem informasi manajemen personalia.
Menggantungkan diri pada informasi yang tidak akurat dapat menyebabkan
keputusan – keputusan personalian yang diambil tidak tepat.
8.
Kesalahan – Kesalahan Desain Pekerjaan
Prestasi
kerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam desain
pekerjaan. Penilaian prestasi membantu diagnosa kesalahan – kesalahan tersebut.
9.
Kesempatan Kerja Yang Adil
Penilaian
prestasi kerja secara akurat akan menjamin keputusan – keputusan penempatan
internal diambil tanpa deskriminasi.
10. Tantangan –
Tantangan Eksternal
Kadang
– kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor – faktor diluar lingkungan
kerja, seperti keluarga, kesehatan, kondisi financial atau masalah –masalah
pribadi lainnya. Dengan penilaian prestasi departemen personalia mungkin dapat
menawarkan bantuan.
Post a Comment