Harga
Harga
Penetapan harga adalah sejumlah uang yang
harus dibayarkan oleh konsumen untuk memperoleh suatu produk. Menurut Kotler
(2000:456) mengemukakan bahwa :
“Harga merupakan satu-satunya elemen
bauran pemasaran yang menimbulkan pendapatan, karena elemen pemasarannya
menimbulkan biaya”.
Definisi tersebut mengemukakan bahwa harga
merupakan komponen penting yang harus diperhatikan oleh pengecer dalam
melaksanakan aktivitas usahanya. Adanya suatu keluhan dari konsumen tentang
harga yang ada pada toko eceran menyebabkan toko eceran tersebut harus
melakukan strategi penetapan harga yang tepat. Menurut Dune, Lusch and Gable
(1995:305) strategi penetapan harga dibedakan menjadi :
1.
Pricing
above The Market :
kebijakan harga di atas harga pasar. Hal ini dapat dilakukan bila menjual
barang yang unik, menawarkan outstanding
service atau lokasi nyaman atau membuat image
yang prestius.
2.
Pricing
at Market Level in Price Zone : kebijakan harga untuk merchandise
line
khususnya yang menarik konsumen
dalam geografi tertentu.
3.
Pricing
Below The Market :
kebijakan harga dengan jalan menetapkan harga di bawah harga pasar.
4. Specific Pricing Strategy
Terdiri dari :
a. Costumer
Pricing : Strategi
penetapan harga dengan cara menetapkan harga barang dan jasa dan berusaha mempertahankan
harga dalam suatu periode yang panjang.
b. Variable
Pricing : Penetapan harga
dengan cara mengubah harga-harga reguler sebagai respon untuk merubah
permintaan dan biaya.
c. Flexible
Pricing : Strategi
penetapan harga dengan cara pengecer menawarkan produk dan kuantitas sama untuk
konsumen yang berbeda dengan harga yang berbeda.
d. One
Price Policy : Pengecer
menetapkan harga yang sama untuk item tertentu kepada seluruh konsumen.
e. Price
Lining Strategi :
Penetapan harga dengan cara pengecer barang hanya pada barang yang diberikan
terdiri dari :
1. Trading
Up : Hal ini terjadi jika
sales person memindahkan konsumen dari harga
lini yang lebih rendah kepada yang lebih tinggi
2. Trading
Down : Terjadi jika
konsumen pada awalnya diekspos untuk harga lini yang lebih tinggi tetapi
menunjukan keinginan untuk memperoleh harga yang lebih rendah.
f. Old
Pricing : Penetapan harga
eceran kurang dari beberapa Rupiah/Dollar ke Rupiah/Dollar terdekat.
5.
Multiple
Unit pricing :
Strategi penetapan harga dengan cara harga tiap unit dalam Multiple paket unit kurang dari harga unit jika dijual satuan
terdiri dari :
a. Lose
leader Pricing :
Penetapan harga dibawah biaya high
pricing, penetapan harga harian dan low
leader special, dalam item khusus untuk iklan mingguan retailer.
b. Retail
Price merupakan harga
dari item yang dijual sudah termasuk biaya dan mark up.
c. Mark
Up merupakan perbedaan
mutu biaya dengan merchandise harga
jual
d. Mark
Down adalah pengurangan
harga item yang dijual
Pendapat tersebut mengemukakan bahwa
penetapan harga pada suatu perusahaan harus disesuaikan dengan tujuan yang
ingin dicapai oleh toko eceran tersebut. Menurut Kotler (2000:528) bahwa :
“Pengecer harus memperhatikan taktik penetapan
harga. Pengecer umumnya menetapakan harga yang rendah untuk berbagai jenis produk
yang berfungsi sebagai penarik pengunjung atau pemimpin yang kalah. Mereka
melakukan obral pada waktu tertentu. Mereka meberikan penurunan harga untuk
berbagai jenis produk yang lambat”.
Definisi tersebut memperlihatkan bahwa
banyak perusahaan melaksanakan strategi penetapan harga yang menarik konsumen
misalnya adanya potongan harga atau adanya harga promosi.
Menurut Fandji Tjiptono (2002:166) :
“Adanya penyesuaian khusus terhadap
harga diantaranya adalah diskon, atau potongan harga yang diberikan oleh
penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli
yang menyenangkan penjual”.
Pendapat
diatas mengemukakan bahwa diskon yang diberikan perusahaan merupakan
penyesuaian harga pada situasi dan keadaan tertentu yang dialami oleh
perusahaan. Dalam strategi pemasaran dikenal empat bentuk diskon :
a. Diskon Kuantitas,
merupakan potongan harga yang diberikan guna mendorong konsumen agar membeli
dalam jumlah banyak serta meningkatkan volume penjualan secara keseluruhan.
Selain itu, diskon kuantitas juga dapat memberikan manfaat berupa turunan unit cost sebagai akibat pesanan produk dalam
jumlah besar.
b. Diskon Musiman adalah
potongan harga yang diberikan hanya pada masa-masa tertentu. Diskon musiman
digunakan untuk mendorong konsumen agar dapat membeli barang-barang sebenarnya
baru akan dibutuhkan beberapa waktu mendatang. Dengan demikian, diskon musiman
berpengaruh kepada pembelian konsumen sehingga peran persediaan atau
penyimpanan bergeser ke tangan konsumen. Bagi konsumen itu sendiri, diskon
musiman memberikan beberapa manfaat misalnya :
1. Harga produk lebih murah
2. Mereka bisa berbelanja lebih leluasa dan
terhindar dari antrian panjang yang biasanya terjadi bila mereka berbelanja
pada musim ramai dan
3. Biasanya pada hari-hari menjelang hari H
ada kemungkinan lonjakan harga sebagai akibat dari melonjaknya permintaan.
c. Trade Discount, diberikan oleh produsen kepada penyalur
(wholesaler) dan retailer yang terlibat dalam pendistribusian barang dan pelaksanaan
fungsi-fungsi tertentu seperti penjualan, penyimpanan dan record keeping.
d. Diskon Kas, dalam
transaksi jual beli sering ditetapkan cara pembayaran kredit. Melalui cara ini
pembeli memperoleh manfaat berupa singkatnya jangka waktu perputaran dana. Akan
tetapi, cara ini dapat memberatkan penjual karena dana terikatnya pada piutang
dalam jangka waktu yang cukup lama oleh karena itu penjual akan berusaha
mengurangi jumlah kredit. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan
menawarkan diskon kas yang merupakan potongan yang diberikan apabila pembeli
membayar tunai barang-barang yang dibelinya.
Adanya
diskon yang diberikan suatu toko eceran, memberikan daya tarik atau minat beli
konsumen terhadap suatu barang karena dengan menerapkan potongan harga,
konsumen mempunyai anggapan bahwa uang yang dikeluarkan lebih sedikit. Dengan
demikian maka konsumen akan merasa puas mengeluarkan uang untuk membeli produk
di toko eceran tersebut.
Post a Comment