Tahap-Tahap Keputusan Pembelian
Tahap-Tahap Keputusan Pembelian
Tugas pengecer adalah mengenal konsumennya
khususnya yang dapat mempengaruhi mereka dalam pembelian dan mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku atau perilaku konsumen. Pentingnya
memahami perilaku konsumen adalah untuk memudahkan pengecer dalam menetapkan
strategi pemasaran yang tepat yang diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan
pembelian atau frekuensi pembelian konsumen seperti peningkatan kunjungan ke
toko. Keputusan pembelian merupakan keputusan yang diambil konsumen untuk melakukan
pembelian atau tidak. Sebelum konsumen mengambil keputusan pembelian, maka
konsumen melakukan pembelian yang
biasanya melalui beberapa tahapan. Menurut Shciffman dan Kanuk (2004:553)
mengemukakan bahwa :
Pengambilan keputusan konsumen dapat dibagi dalam
tiga komponen utama yaitu input, proses, dan output.
1.
Input
Dalam
model pengambilan keputusan, komponen input merupakan pengaruh eksternal yang
disajikan dalam bentuk informasi tentang produk tertentu dan mempengaruhi
nilai-nilai sikap dan perilaku konsumen. Berdasarkan faktor-faktor inilah
organisasi menggunakan aktifitas bauran pemasaran untuk mengkomunikasikan
manfaat produk dan jasa kepada konsumen potensial dan pengaruh faktor sosial
budaya terhadap keputusan pembelian oleh konsumen.
a. Aktifitas Bauran Pemasaran
Aktifitas bauran pemasaran oleh
perusahaan digunakan untuk menjangkau, memberitahu, membujuk konsumen membeli
dan menggunakan produk. Input ini dapat berbentuk bauran pemasaran yang berisi
produk itu sendiri (termasuk kemasan, ukuran dan jaminannya), usaha-usaha
promosi, kebijakan harga dan saluran distribusi yang akan memudahkan produk
dari produsen ke konsumen.
b. Sosial Budaya
Lingkungan sosial budaya juga
mempunyai pengaruh yang besar pada konsumen, yang berarti pengaruh-pengaruh
tidak komersial yang luas contohnya pendapat teman, anggota keluarga dan lain-lain.
Pengaruh dari kelas sosial dan budaya meskipun tidak begitu tampak namun
merupakan faktor input penting yang mempengaruhi bagaimana konsumen menguji dan
menerima (atau menolak) produk.
2.
Proses
Komponen-komponen proses dalam
model pengaruh keputusan terdiri dari tiga tahap yaitu :
a. Mengenali Adanya Kebutuhan
Adanya kebutuhan konsumen dirasakan
pada saat konsumen menghadapi masalah.
Terdapat dua tipe pengenalan kebutuhan yaitu :
- Keadaan Aktual, dimana mereka mempunyai masalah, ketika suatu produk tidak dapat memenuhi kebutuhannya, misalnya jam tangan yang tidak menunjukan waktu yang tepat.
- Keadaan yang diinginkan, dimana mereka menemukan sesuatu yang baru, yang dapat menuju ke proses keputusan. Keputusan ini bersifat biogenic atau kebutuhan yang terpendam sampai ia terangsang dari luar seperti iklan atau melihat suatu produk.
b. Pencarian Informasi Sebelum Pembelian
Dimulai
ketika konsumen merasakan adanya kebutuhan yang mungkin dapat dipenuhi dengan
pembelian atau pemakaian produk. Konsumen akan memerlukan adanya informasi yang
akan menjadi dasar dalam pilihan. Pengalaman masa lalu yang diingat kembali
mungkin juga memberikan informasi yang mampu untuk membuat pilihan pada saat
ini, sebelum mencari dan sumber lain jika konsumen tidak mempunyai pengalaman,
mereka akan mencari informasi dari lingkungan luar untuk dasar pilihannya,
misalnya saran dari teman, saudara, rekan kerja atau perwakilan penjualan.
c. Evaluasi Alternatif
Untuk
melakukan evaluasi alternatif, konsumen cenderung menggunakan 2 jenis informasi
yaitu :
a. Daftar merek-merek yang direncanakan untuk
dipilih
b. Kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi
setiap merek
3.
Output
Output dari model pengambilan keputusan konsumen
meliputi 2 pendekatan yaitu :
a. Perilaku pembelian
b. Perilaku setelah pembelian
Kedua hal tersebut dapat mempengaruhi
kepuasan konsumen.
Model pengambilan keputusan tersebut digambarkan
sebagai berikut :
Pendapat
lain mengenai keputusan pembelian dikemukakan oleh Kotler (2000:204) sebagai
berikut :
“Proses keputusan yang dilakukan oleh konsumen
biasanya melalui beberapa tahap yaitu pengenalan masalah, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian. Tetapi hal ini tidak
terjadi pada semua kasus, terutama dalam pembelian dengan keterlibatan rendah.
Konsumen mungkin melewatkan atau mengulangi tahap-tahap tertentu”.
Post a Comment